Hits: 33
Kristus telah bangkit dan kebangkitan-Nya mengubahkanku! Alkitab mencatat bahwa kebangkitan-Nya telah mengubah hidup banyak orang: 1. Murid yang putus asa berubah menjadi penuh pengharapan 2. Maria yang menangis di depan kuburan diubah menjadi pembawa berita kebangkitan Yesus yang penuh sukacita 3. Petrus, yang menyangkal Yesus, diubah menjadi dalam satu kali khotbah 3.000 orang bertobat 4. Thomas yang ragu-ragu berubah menjadi misionaris yang beriman teguh 5. Saulus, yang menganiaya orang Kristen, diubah menjadi Paulus, yang membangun banyak gereja.
Kebangkitan-Nya telah mengubah pemikiran, hati, dan hidup banyak orang. Inilah yang menggerakkan Petrus dalam bagian firman Tuhan yang akan kita renungkan hari ini; Ia mengingatkan para pendengar pada saat itu bahwa mereka beroleh keselamatan karena percaya bahwa Ia telah menderita, mati dan dibangkitkan, serta mampu memberi mereka kekuatan untuk menghadapi penderitaan mereka. Petrus percaya bahwa mereka dikuatkan oleh kebangkitan Kristus sama seperti keselamatan ini membawa perubahan bagi dirinya. Karena itu, Petrus menekankan pengharapan ini dalam perikop ini dan memberi mereka kekuatan untuk menghadapi segalanya dan membawa perubahan positif.
Kita akan membagi bagian firman Tuhan ini menjadi beberapa bagian sehingga kita dapat merenungkan tentang apa yang Petrus maksudkan. Permintaan Petrus kepada para pendengar: waspada dan hidup kudus, takut akan Tuhan, dan saling mengasihi dengan segenap hati. Pertama, di sini mengatakan “siapkanlah akal budimu, waspadalah dan letakkanlah pengharapanmu sepenuhnya kepada Yesus Kristus. Kita harus menjalani bagian yang disebutkan di atas dengan menjalani kehidupan yang kudus. Kedua, kita harus bertanggung jawab kepada Tuhan dalam tindakan dan perbutan kita, karena itu kita harus memiliki hati yang takut akan Tuhan, takut berdosa kepada-Nya dan menyakiti hati-Nya. Ini karena kita tahu bahwa kebangkitan Kristus memberikan kepastian akan keselamatan dan harapan baru, dan bahwa kita harus menjalani hidup kita dengan baik. Yang terakhir, adalah bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hati; inilah hasil yang seharusnya dibawa oleh dua kebenaran pertama. Sungguh-sungguh saling mengasihi memang butuh proses, karena yakinlah bahwa hasilnya akan penuh dengan suka cita dan pengharapan.
Ketika kita benar-benar dapat hidup dalam kekudusan dan mengikuti Tuhan dengan hati yang takut akan Dia, hidup kita akan membawa berkat bagi orang lain dan menunjukkan kasih kepada sesama. Meskipun sulit, tapi kita yakin bahwa kebangkitan Kristus yang telah mengubah hidup kita, akan memberi kita kekuatan untuk menunaikan itu semua.