Hits: 801
Bagi orang Kristen, Paskah adalah hari libur besar. Yesus telah bangkit dan memberi kit pengharapan hidup, bukan hanya untuk kehidupan sekarang tapi juga untuk hidup yang akan datang. Karena itu, kita harus memiliki sukacita penuh merayakan Paskah. Namun,seringkali kita memperingati Paskah hanya untuk suatu perayaan hari besar saja tanpa mengalami kuasa dari Paskah itu. Bahkan Paskah membawa penderitaan dan kesedihan bagi kita karena kita berpikir bahwa Yesus masih di dalam kuburan. Puji syukur kepada Allah, Tuhan Yesus telah bangkit, jadi kita memiliki hidup yang mulia karena Yesus telah bangkit dalam kemuliaan. Dalam Luk. 24:13-35, dicatat ada dua orang murid Yesus pergi ke sebuah kampung bernama Emaus, yang terletak kira-kira tujuh mil jauhnya dari Yerusalem. Lukas mencatat bahwa kedua orang ini bermuka sangat sedih (ay. 17). Mereka mendengar tentang kebangkitan Yesus bukannya bergembira tetapi bersedih dan meninggalkan Yerusalem menuju Emaus. Mereka masih hidup dalam ketakutan dan kegelisahan sebab mereka menganggap bahwaYesus telah mati dan mereka tidak memiliki pemimpin untuk memimpin mereka. Mereka tidak tahu bahwa melalui penderitaan dan kematian Yesus telah masuk ke dalam pintu kemuliaan. Alkitab berkata: Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaanNya? (ay. 26). Oleh karena itu, kedua murid ini seharusnya tidak bersedih tapi bersukacita. Tuhan mereka telah bangkit dan masuk ke dalam kemuliaan-Nya. Meskipun mereka dalam situasi yang menyedihkan demikian, Yesus tidak meninggalkan mereka tapi menampakkan diri kepada mereka. Yesus dengan penuh kasih dan kesabaran mendengarkan penyebab kesedihan mereka. Dari penjelasan mereka jelaslah bahwa mereka masih mengharapkan Yesus dapat menyelamatkan Israel dan menjadi raja mereka. Dan Yesus tidak hanya mendengarkan penjelasan mereka; tapi setelah mendengarkan Yesus menegur mereka: “Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu, yang telah dikatakan para nabi! (ay. 25). Setelah sekian waktu mengikuti Yesus, mereka masih tidak tahu bahwa Yesus harus menderita tapi pada hari yang ketiga Dia akan bangkit untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya, karena itu, Yesus tetap dengan tidak jemu-jemunya dan sabar menjelaskan kepada mereka sampai mereka mengerti. Tidak hanya itu, Ia juga menemani mereka makan, dan pada saat ini, terbukalah mata kedua murid ini. Pada awalnya mereka penuh dengan kesedihan, tapi ketika mereka tahu bahwa orang itu adalah Yesus, mereka merasakan hati mereka berkobar-kobar dan mereka segera kembali ke Yerusalem untuk menyaksikan pengalaman mereka kepada murid-murid lainnya.
Hari raya Paskah bukan hanya sekedar hari raya saja tapi Paskah benar-benar penuh dengan kuasa. Seringkali kita seperti kedua murid yang menuju ke Emaus ini, ada satu hal yang membuat mereka merasa sedih ketika Yesus bangkit. Sebenarnya kita harus penuh dengan sukacita karena Yesus telah bangkit dan kita harus mengabarkan berita ini. Mungkin ada sesuatu yang membuat kita merasa sedih, dan Yesus akan dengan penuh kasih untuk mendengarkan curahan isi hati kita. Tapi Dia juga akan menegur kita karena masih kurang percaya kepada-Nya. Oleh Karena itu,kita harus dengan penuh kepastian berkata bahwa Kristustelah bangkit dari kematian, dan kita yang percaya kepada-Nya akan diubah dari yang putus asa menjadi orang yang memiliki pengharapan mulia.