Hits: 52

Tidak tahu apakah setelah Saudara-saudari mendengarkan bagian Firman Tuhan yang menegangkan minggu lalu, dan isi bagian Firman Tuhan yang kita baca hari ini, merasa sepertinya ada yang aneh? Di pasal 12 semua anak sulung, dari anak manusia sampai anak hewan dibunuh, ditambah  tragedi dibunuhnya anak sulung laki-laki dari keluarga raja Firaun dan setiap keluarga orang Mesir. (Sekitar dua juta orang Israel keluar dari Mesir.) (Kira-kira setahun kemudian, diadakan survei untuk anak sulung, Bilangan 3:43, Semua anak sulung laki-laki yang dicatat namanya dalam pencatatan itu, yakni yang berumur satu bulan ke atas, ada dua puluh dua ribu dua ratus tujuh puluh tiga orang.) (Karena itu, setahun yang lalu setidaknya ada 15.000 orang, waktu keluar dari Mesir. Jika pada waktu itu perbandingan orang Israel dan orang Mesir adalah seratus banding satu, bisa dibayangkan  setidaknya hampir satu juta anak sulung laki-laki dibunuh pada malam itu, juga bisa dikatakan setidaknya ratusan ribu keluarga menangis karena kematian anak sulung mereka, dan ratapan hewan karena kehilangan anak sulungnya, bisa dibayangkan betapa menyedihkannya pemandangan tanah Mesir pada malam itu. Mereka tahu juga bahwa inilah konsekuensi dari Firaun tidak membiarkan bangsa Israel pergi! Semua orang (termasuk Firaun) akan memikirkan apa konsekuensi yang lebih tragis lagi jika tidak membiarkan bangsa Israel pergi.

 Karena itu segera dipanggilnya Musa dan Harun datang dan mendesak mereka segera membawa pergi bangsa Israel. (Kel. 12:31) Orang Mesir juga demikian mendesak mereka, oleh karena itu mereka tidak menolak apa yang orang Israel minta dan memberikan semua yang mereka minta.

Tetapi pada saat inilah Allah berkata kepada Musa (secara khusus memberi perintah kepada orang Israel) Sepertinya ini tidak ada hubungannya dengan urusan keluar dari Mesir: (mungkin mereka bertanya mengapa Tuhan tidak menunggu sampai sudah beres baru berkata kepada mereka?) Tetapi Tuhan mengenal siapa bangsa Israel ini (Faktanya, secara umum kebanyakan orang melakukan hal yang sama!).

Apa perintah-Nya? Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: “Kuduskanlah bagi-Ku semua anak sulung, semua yang lahir terdahulu dari kandungan pada orang Israel, baik pada manusia maupun pada hewan; Akulah yang empunya mereka.” Apa artinya ini dan apa tujuannya: (Mengapa begitu penting?)

  1. Mengingatkan mereka bahwa mereka dapat menikmati keadaan pada hari ini (bebas dari tanah perbudakan dan memasuki tanah Kanaan yang indah, menjadi suatu bangsa otonom, dan terhindar dari tulah kematian anak sulung, semuanya adalah anugerah khusus dari Tuhan, penebusan melalui darah yang dikorbankan oleh Anak Domba. Sekaligus untuk mengingatkan bangsa Israel bahwa Tuhan Allah adalah Juru Selamat yang mahakuasa. Bagi kita, hari ini kita dapat menjadi anak-anak Tuhan, bukankah karena penebusan melalui darah yang dikorbankan oleh Anak Domba?
  2. Setiap tahun harus diadakan perayaan, untuk diperingatkan berulang-ulang supaya tidak lupa.
  3. Menetapkan Paskah sebagai bulan pertama dari tahun. Juga mengingatkan bangsa Israel bahwa pada saat ini mereka mempunyai kerajaan sendiri dan melewati hari yang baru, semua adalah anugerah Tuhan, Jika itu bukan pekerjaan Tuhan, mungkinkah ada kerajaan Israel hari ini.
  4. Anak sulung/anak pertama adalah anak yang dilahirkan ketika masih muda, sangat berharga. Yesus bahkan mengatakan: “Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada. (Lukas 12:34). Ya, di mana yang paling berharga berada, di situ juga hati kita berada. Seberapa sering kita menggantikan posisi Tuhan di dalam hati kita dengan anugerah (berharga: meliputi manusia, peristiwa, materi) yang telah Allah berikan kepada kita, dan melupakan Tuhan pemberi berkat! Dalam hal persembahan, apakah kita mempersembahkan yang terbaik atau asal-asalan, sisanya? Habel dan Kain adalah salah satu contohnya : “Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu” (Kel. 4:4) adalah dari yang sulung dan bukan asal ambil satu ekor sudah jadi.
  5. Apakah yang kita persembahkan hari ini, kepada Tuhan yang telah mengorbankan diri-Nya untuk menyelamatkan kita ?