Hits: 2406
Minggu lalu kita telah merenungkan catatan mengenal setelah kebangkitan Yesus Kristus menampakkan diri kepada dua orang murid di jalan menuju Emaus. Bagian firman yang baru kita baca adalah kelanjutan dari catatan minggu lalu, yaitu setelah para murid mendengar kesaksian dari kedua murid di jalan Emaus ini, dan sementara mereka bercakap-cakap tentang hal-hal itu, Tuhan yang hidup tiba-tiba berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata kepada mereka: “Damai sejahtera bagi kamu!” Lebih kurang 40 hari berulang kali terus menampakkan diri kepada murid-murid. Pernahkah kita memikirkan, mengapa? Bukankah cukup menampakkan diri sekali atau dua kali? Apakah itu tidak membuang-buang waktu? Tentu saja tidak, kita dapat membaca: Mat. 28:17 “Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-ragu.” Mrk. 16:8 “Mereka keluar dan lari meninggalkan kubur itu, sebab gentar dan dahsyat menimpa mereka. Mereka tidak mengatakan apa-apa kepada siapa pun juga karena takut.” Mrk. 16:13 “dan memberitahukannya kepada teman-teman yang lain, tetapi kepada mereka pun teman-teman itu tidak percaya.” Luk.24:11 “bagi mereka perkataan-perkataan itu seakan-akan omong kosong dan mereka tidak percaya”. Yoh. 20:25 “… Tetapi Tomas berkata kepada mereka: “Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya.” Dari beberapa bagian firman Tuhan ini kita dapat melihat, memang pada waktu itu masih ada sebagian murid yang tidak berani percaya sepenuhnya; Ya, ini benar-benar hal yang sulit dipahami, karena dalam sejarah umat manusia, hal ini belum pernah terjadi. Karena itu dengan sabar Yesus Kristus berulang kali menampakkan diri kepada murid-murid. Sebab ada misi sangat penting yang akan dipercayakan kepada mereka: yaitu memberitakan dan menyaksikan Injil Kristus yang telah menyelesaikan penebusan manusia, yaitu yang digenapi melalui kelahiran, kematian, dan kebangkitan Yesus Kristus. Jikalau murid-murid tidak memiliki keyakinan yang kuat, apa yang diberitakan bagaimana bisa berhasil. Apakah orang-orang akan percaya apa yang diberitakan dan menerima Yesus Kristus sebagai juru selamat?
Apa yang dilakukan Yesus Kristus ketika menampakkan diri kepada murid-murid setelah kebangkitan-Nya?
1. Memperjelas bukti kebenaran (kebangkitan) tubuh, berulang kali menampakkan diri, untuk menyakinkan. Luk. 24:36-43「Sementara mereka bercakap-cakap tentang hal-hal itu, Yesus tiba-tiba berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata kepada mereka: “Damai sejahtera bagi kamu!” 37 Mereka terkejut dan takut dan menyangka bahwa mereka melihat hantu. 38 Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu terkejut dan apa sebabnya timbul keragu-raguan di dalam hati kamu? 39 Lihatlah tangan-Ku dan kaki-Ku: “Aku sendirilah ini; rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku.” 40 Sambil berkata demikian, Ia memperlihatkan tangan dan kaki-Nya kepada mereka. 41 Dan ketika mereka belum percaya karena girangnya dan masih heran, berkatalah Ia kepada mereka: “Adakah padamu makanan di sini?” 42 Lalu mereka memberikan kepada-Nya sepotong ikan goreng. 43 Ia mengambilnya dan memakannya di depan mata mereka.」
2. Bukti Alkitab (nubuat nabi) – tergenapi, terjadi, karena itu dapat dipercaya. Luk. 24:44-49 “Ia berkata kepada mereka: “Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur.” 45 Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci. 46 Kata-Nya kepada mereka: “Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga, 47 dan lagi: dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem. 48 Kamu adalah saksi dari semuanya ini. 49 Dan Aku akan mengirim kepadamu apa yang dijanjikan Bapa-Ku. Tetapi kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi.” 3. Perubahan Murid-murid. Luk. 24: 52-53 Mereka sujud menyembah kepada-Nya, lalu mereka pulang ke Yerusalem dengan sangat bersukacita. Mereka senantiasa berada di dalam Bait Allah dan memuliakan Allah. Dari curiga→menyembah Dia, sedih→sukacita, takut →berani, menghindar →kembali ke Yerusalem dan masuk ke Bait Allah bersaksi secara terbuka.
Apakah dampak dari kebangkitan Yesus bagi Saudara dan Saya? Apakah kita masih di dalam keraguan, kesedihan, stres, ketakutan (takut ini, takut itu), menghindar (tidak mau membicarakannya?)