Hits: 204

Sebagai orang Kristen kita harus menyembah Tuhan dengan segenap hati dan segenap akal budi. Puji syukur kepada Tuhan, karena Tuhan memelihara gereja kita sampai saat ini sehingga kita dapat menggunakan himne untuk menyembah Dia. Meskipun himne ini tergolong musik klasik tetapi karena ia memiliki berita abadi maka sampai saat ini kita masih mempersembahkannya kepada Allah. Tujuan penulis menuliskan seluruh pengalamannya bersama Tuhan di dalam himne adalah untuk kemuliaan-Nya. Jadi, himne bukan ditulis dari pengalaman biasa tapi pengalaman yang sangat mendalam dari orang-orang yang berjalan bersama Tuhan dan penyerahan diri mereka secara total untuk dipakai Tuhan.

Frances R.Havergal adalah salah satu penulis himne yang dipakai secara luar biasa oleh Tuhan. Puji-pujian yang ditulis cukup banyak, salah satunya adalah “Pakai Hidupku Ini” yang juga mempengaruhi puji-pujian saat ini. Ia dilahirkan dalam keluarga Kristen dan seumur hidupnya dipakai secara luar biasa oleh Allah. Meskipun masa hidupnya tidak lama (43 tahun), tapi ia meninggalkan panutan yang sangat berharga. “Pakai Hidupku Ini”, menyaksikan bagaimana ia mengandalkan Tuhan memenangkan sepuluh jiwa baru bagi Tuhan. Pada suatu hari ia diundang membesuk satu keluarga yang ada sepuluh orang belum percaya, sebelum ke sana ia berdoa kepada Tuhan: “ Ya Tuhan, aku mau orang-orang ini”. Dan Tuhan mendengarkan doanya; semua orang ini percaya kepada Tuhan. Karena itu, sebelum ia meninggalkan keluarga ini, ia menuliskan pujian ini sebagai ungkapan ketergantungannya kepada Tuhan.

Dari pujian ini kita dapat belajar dari semangat Frances R.Havergal dan teladan yang diberikannya.
Pertama, Ia berserah total kepada Kristus. Ia menyerahkan pikiran, tangan, kaki, harta,pengaruh, kasih dan sepenuh dirinya kepada Tuhan. Ia sadar bahwa dirinya hanya satu bejana yang hina; apalah artinya dirinya kalau bukan karena Tuhan memakai dia. Dalam doanya ia tetap berkata: “Ya Tuhan”, artinya ia tidak bersandar pada kekuatan sendiri.

Kedua, karena mencintai Alkitab maka ia memiliki pengalaman seperti ini. Ia bisa menghafal empat Kitab Injil, Kisah Para Rasul, Wahyu dan semua Mazmur. Ia memiliki kerinduan hati untuk terus menuntut kemajuan tentang pengetahuan Alkitab sehingga setiap hari ia menggunakan waktu tujuh jam untuk membaca firman Tuhan.

Ketiga, memiliki kebiasaan berdoa yang baik. Ia berdoa tiga kali sehari, dan dalam Alkitabnya ada selembar kertas penuh pokok doa supaya ia bisa terus berdoa syafaat. Jadi ini semua adalah kebiasaan dan sikap yang dimiliki oleh Frances R.Havergal yang membuatnya dipakai oleh Tuhan untuk memenangkan jiwa. Allah yang dipercayai oleh Frances R.Havergal dan kita adalah Allah yang sama. Jika kita ingin memenangkan jiwa seperti Frances R Havergal memenangkan sepuluh jiwa itu adalah hal yang bisa terjadi. Tapi permasalahnya tergantung apakah kita mau berserah total kepada Allah kita? Hendaklah kita seperti Frances R Havergal menyerahkan pikiran, tangan, kaki, harta, pengaruh, kasih dan seluruh hidup untuk dipakai Tuhan. Kemudian kita harus rajin membaca Alkitab dan berdoa karena kedua hal ini adalah kekuatan bagi kita. Yakin bahwa jika kita memiliki ketiga hal di atas ini, Allah juga akan memakai kita secara luar biasa, terlebih dalam menghadapi Natal yang semakin mendekat, mari kita dengan bersandar pada kekuatan Tuhan untuk memenangkan lebih banyak jiwa bagi Dia.