Hits: 74
Kehidupan yang hilang.
Ada yang menyebut kehidupan ini adalah kehidupan yang hilang. Karena hidup ini penuh dengan hal-hal yang tidak ada jawaban yang memuaskan; seperti mengapa lahir di dunia ini, mengapa harus hidup di dunia ini, di mana arah hidup dan apa yang terjadi setelah kematian? Apakah memang sudah selesai di situ? Jika ya, apakah bedanya manusia dengan mahkluk hidup lain? Lebih-lebih kita yang hidup di tengah dunia yang penuh pergolakan, tidak ada kepastian dan generasi mitos teknologi ini, sungguh membuat orang-orang akan lebih saksama merenungkan dimanakah sebenarnya pengharapan dan tujuan hidup?
Sibuk, sibuk, sibuk, ini makin membuat umat manusia terjeremus dalam kebimbangan, ketidak berdayaan, bahkan merasakan kekosongan hidup. Hal ini menyebabkan banyak orang terjerumus ke dalam keadaan depresi, lemah mental, bahkan menyebabkan penyakit saraf, dan lebih menyedihkan adalah dengan cara bunuh diri untuk membebaskan diri, mereka berpikir bahwa jika mati maka semua selesai sudah. Kenyataannya tidak demikian, iniah letak perbedaan antara manusia dan binatang lain.
Karena kebangkitan Kristus maka orang Kristen dapat memiliki hidup kekal dan pengharapan kekal. Walaupun orang-orang Kristen akan mengalami kematian tubuh juga, tapi perbedaannya adalah karena kebangkitan Yesus Kristus maka kita yang percaya kepada-Nya akan memperoleh hidup yang berbeda, yaitu akan bangkit seperti Kristus, tentu saja bukan bangkit seperti Lazarus, anak muda di kota Nain dan anak perempuan Yairus, karena kebangkitan seperti mereka hanyalah kebangkitan jasad yang fana, setelah beberapa tahun akan mati juga. Dan ketika Yesus Kristus datang kembali pada akhir zaman, kita semua akan dibangkitkan; penuh sukacita dengan tubuh mulia yang tidak akan rusak selamanya (Flp. 3:20-21).
Inilah pengharapan hidup yang mulia bagi orang Kristen! Karena ada pengharapan dan jaminan pasti yang mulia ini, sehingga kita mempunyai kekuatan untuk menang dalam hidup ini. Apalah artinya masalah untung rugi dalam hidup ini? “Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari. Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami” (2Kor. 4:16-17). Juga karena pengharapan hidup kekal ini, maka kematian fisik tidak lagi menjadi ancaman bagi kita.
Kalau kita sudah memiliki pengharapan hidup kekal, maka harus dinyatakan di dalam kehidupan kita, supaya setiap orang yang kontak dengan kita dapat melihat pengharapan hidup kekal tersebut melalui kehidupan kita. Sebab kesaksian hidup kita sungguh adalah suatu khotbah yang paling memiliki kekuatan dan menarik orang. Tanpa kesaksian hidup seperti ini, itu berarti mungkin hidup kita bermasalah, yaitu bagaimana hubungan kita dengan Yesus Kristus?
Apakah kita sudah memiliki hidup kekal? Mungkin atau pasti? Kata Yesus: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu. Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman” (Yoh. 6: 53-54).
Mari kita memanfaatkan momen Paskah ini, untuk membenahi hubungan kita dengan Kristus? Apakah kita melihat ada banyak orang di sekitar ktia masih hidup dalam ketakutan, kecemasan dan mereka tidak memiliki pengharapan hidup! Apa respon Anda?