Hits: 7961
Perikop ini adalah bagian dari ucapan selamat berpisah dari Tuhan Yesus kepada murid-murid-Nya. Sebenarnya ucapan selamat berpisah dimulai dari pasal 13:31- pasal 16. Kata pergi di dalam ayat 28 mempunyai dua arti, yaitu: mati dan kembali kepada Bapa (kembali ke surga). Ini berarti murid-murid tidak bisa bertemu lagi dengan Yesus secara jasmani. Karena itu ketika murid-murid mendengar berita ini, mereka langsung memberikan reaksi:
Reaksi pertama dari Petrus: “Tuhan, ke manakah Engkau pergi?” Aku mau ikut. Aku akan memberikan nyawaku bagi-Mu!” (13:36-27) Jawab Yesus: “Sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali.” Karena Yesus tahu Petrus sedang dikuasai oleh iblis untuk menyombongkan diri dan orang yang sombong rohani itu akan menjadi pengecut.
Kedua, dari Tomas : “Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?” (Yoh. 14:5). Tomas menjadi patah semangat dan kehilangan harapan. Maka jawab Yesus kepada Tomas: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” Ini adalah suatu jawaban yang sangat berarti bagi pergumulan Tomas. Ketika Yesus katakan: “Akulah jalan” artinya tidak ada jalan lain kembali kepada Bapa kecuali melalui Dia. Karena jalan yang sudah terbentuk antara manusia dan Allah sudah rusak akibat dosa dan hanya melalui kematian Yesus yang telah membayar hutang dosa maka jalan itu terbangun kembali. “Akulah kebenaran” artinya di luar Yesus kita tidak dapat menemukan kebenaran. Kebenaran tidak dapat diperoleh melalui amal, filsafat dan ilmu-ilmu lain karena kebenaran hanya dari sumber kebenaran itu sendiri yaitu Yesus. “Akulah hidup”, artinya Ia adalah sumber hidup. Memang Ia mati karena itu adalah jalan yang harus ditempuh-Nya, tetapi walaupun Ia mati, itu tidak akan mengubah posisi Dia sebagai Mesias juru selamat.
Ketiga, dari Filipus: : “Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami” (14:8). Jawab Yesus: “Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus,
namun engkau tidak mengenal Aku. Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku. Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa.” Dengan kata lain bahwa Dia adalah Allah yang telah menjelma menjadi manusia. Kalau tidak, lihatlah apa yang dilakukan-Nya: orang lapar diberi makan, orang sakit disembuhkan dan orang mati dibangkitkan, orang berdosa diampuni. Ini hanya bisa dilakukan oleh Allah.
Keempat, dari Yudas, yang bukan Iskariot: “Tuhan, apakah sebabnya maka Engkau hendak menyatakan diri-Mu kepada kami, dan bukan kepada dunia?” (14:22). Jawab Yesus: Karena kalian mengasihi Aku, sedang dunia tidak mengasihi Aku karena dunia sudah dikuasai oleh roh kegelapan. Aku mengasihi kalian itulah sebabnya Aku menyatakan diri-Ku kepada kalian.
Melihat reaksi murid-murid ini, akhirnya Yesus mengatakan hal-hal yang menghibur mereka: 1. Setelah kematian, kebangkitan dan kenaikan-Nya ke sorga, murid-murid memang tidak akan dapat bertemu dengan Yesus secara jasmani, tetapi mereka dapat bertemu dengan berbakti atau menuruti perintah-Nya dan saling mengasihi. Dan Ia akan memberikan kepada kita seorang Penolong yang lain, yaitu Roh Kudus yang akan menyertai kita selama-lamanya. Dia akan hadir di dalam Roh Kudus menyertai kita di mana pun kita berada. Kuasa Roh Kudus yang tidak terbatas dan kasih Allah akan menyertai kita untuk selama-lamanya. Ini adalah satu penghiburan yang luar biasa untuk kita semua.
2. Yesus tidak meninggalkan murid-murid sebagai yatim piatu, artinya Ia tidak membiarkan kita menjadi mangsa iblis dan maut atau tanpa kuasa apapun di dalam hidup. Tapi Ia akan menyertai kita dan tinggal di dalam kita, sehingga kita tidak hidup sendirian.
3.Roh Kudus selain menolong, menyertai, menghibur juga akan mengajarkan dan mengingatkan semua yang sudah diajarkan Tuhan Yesus. Itulah sebabnya ada beberapa orang yang dipimpin Roh Kudus menulis Injil.
4.Memberikan kita damai sejahtera. Damai sejahtera yang diberikan Yesus berdasar pada karya salib. Lewat jalan salib Yesus sudah memperdamaikan kita dengan Allah. Hubungan yang sudah rusak antara manusia dan Allah telah dipulihkan oleh Yesus. Dengan demikian kita dapat berhubungan langsung dengan Allah dan memanggil Dia Bapa. Karena itu, keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.