Hits: 387

Siapa yang mau menderita? Bukankah kita sering berpikir setelah percaya Yesus, semua kesulitan akan terhapus, tidak ada sakit penyakit dan berkekurangan? Tapi Paulus mengatakan yang dikehendaki ialah persekutuan dalam penderitaan-Nya (Flp. 3:10). Ternyata orang yang percaya Yesus adalah bersama Kristus menanggung satu kuk, menikmati damai sejahtera bersama Kristus dan juga menderita bersama Kristus (Kis. 9:16, 2Tim. 3:12, 1Ptr. 4:12-19). Tuhan berkata: “Dalam dunia kamu menderita…” (Yoh. 16:33). Bukannya Tuhan mau kita menderita, tapi adakalanya Tuhan membiarkan penderitaan terjadi dalam hidup kita untuk mendatangkan kebaikan bagi kita (membentuk kita). Yer. 29:11 “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.”

Sumber penderitaan:

a.     Derita yang dicari sendiri : bicara tidak hati-hati.

b.     Derita karena dosa: tamak, berzinah, merampok.

c.     Derita karena perbuatan orang lain: orang mencuri barang kita sehingga kita mengalami kerugian.

d.     Derita bersama Tuhan: inilah penderitaan yang baik.

Makna penderitaan bersama Tuhan:

1.    Bukan karena dosa sendiri atau tidak hati-hati.

        Mis: kita atau orang lain mengemudi sembarangan sehingga terjadi kecelakaan.

2.    Menderita karena menjadi orang Kristen : dikucilkan dan dianiaya karena percaya Tuhan.

3.    Menderita karena melakukan kehendak Tuhan: dimarahi karena memberitakan Injil, tidak mau menyembah berhala.

4.    Menderita karena pembentukan Tuhan:

Peribahasa Tiongkok: “Orang yang mengalami penderitaan di atas segala penderitaan  baru akan menjadi orang di atas segala orang.” Mencius berkata: “Sebelum langit memberikan tugas besar dan penting kepada seseorang, ia akan menempa dan mengemblengnya dengan penderitaan berat, untuk meningkatkan kesadaran, keuletan, keteguhan karakter dan kemampuan yang tidak dimilikinya. Contoh dalam Alkitab: penempaan diri Musa pada usia empat puluh tahun kedua di padang gurun Midian. Di padang gurun Midian Tuhan menempa dan membentuk Musa, karena Tuhan tahu pada suatu hari dia akan memimpin bangsa Israel di tempat ini selama empat puluh tahun,karena itu dia harus terbiasa dengan tempat ini dan beradaptasi dengan lingkungan itu. Empat puluh tahun kehidupan di padang gurun mendidik dia mengenal diri sendiri adalah seorang yang tidak kompeten, barulah Tuhan memakainya. Seringkali pembentukan Tuhan membuat kita menderita karenaDia mau memakai kita menjadi bejana yang layak bagi-Nya.

5.    Menderita karena memuliakan Allah:

dicambuk dan dipenjarakan karena beribadah kepada Tuhan, bersaksi bagi Tuhan, seperti pengalaman para rasul. Tapi mereka tidak bersungut-sungut kepada Tuhan sebaliknya bersukacita karena mereka telah dianggap layak menderita penghinaan oleh karena Nama-Nya (Kis. 4:16-21, 5:28-29, 5:41)

Mengapa dalam penderitaan bersama Kristus Paulus dapat bertahan sampai pada akhirnya? Karena ia mengenal Kristus dan kuasa kebangkitan-Nya, untuk itu ia rela menderita bersama Kristus, bahkan menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya. Kematian Kristus bukan karena dosa tapi untuk menjadi tebusan bagi banyak orang (Mrk. 10:45)

Mengapa Paulus mengatakan apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah,.. (Flp.3:7-8)? Tampaknya Paulus hanya menghargai kasih karunia Tuhan dan meremehkan hukum Taurat, tapi kenyataannya tidak demikian. Hukum Taurat dan kasih karunia (keselamatan) sama-sama adalah pemberian Allah. Fungsi hukum Taurat dan kasih karunia berbeda, hukum Taurat adalah guru yang memberitahukan kita bahwa manusia itu lemah dan tidak bisa berbuat apa-apa. Manusia dibenarkan karena iman bukan karena ia melakukan hukum Taurat.

Semangat Paulus dalam penderitaan bersama Tuhan, adalah bagaikan atlet yang berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus. Teladan Paulus dalam penderitaan bersama Tuhan adalah supaya orang menjadi serupa dengan dia dan mengikuti teladannya. Hasil Paulus dalam penderitaan bersama Tuhan adalah: seperti kami mendapat bagian berlimpah-limpah dalam kesengsaraan Kristus, demikian pula oleh Kristus kami menerima penghiburan berlimpah-limpah (2Kor. 1:5). Jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia (Rm. 8:17, 29).

Pelajaran yang kita peroleh dari sini adalah: jangan menderita karena dosa. Datanglah ke hadapan Tuhan bertobat mohon pengampunan-Nya jika kita menderita karena dosa. Jika kita menderita karena Tuhan, bersyukurlah dan mohon Tuhan memberi kekuatan untuk menunaikan tugas-Nya dan melakukan kehendak-Nya, supaya kita dibentuk menjadi bejana yang layak bagi Tuhan dan memuliakan Tuhan.