Hits: 135

Dalam sejarah gereja, hari ini adalah hari Pentakosta, yaitu hari di mana Allah mencurahkan Roh Kudus kepada semua orang percaya. Roh Kudus yang dicurahkan melakukan banyak karya temasuk memberikan kuasa untuk bersaksi bagi Kristus (Kis. 1:8). Selain itu, Roh Kudus juga berperan sebagai pendoa bagi orang percaya.

Roma 8:1-39 adalah pasal yang berfokus pada Roh Kudus. Pasal ini mengikuti pembahasan sebelumnya tentang dosa, pembenaran oleh iman, pengudusan dan pembebasan dari hukum Taurat (Rm. 1-7). Pasal ini terdiri dari tiga bagian pembahasan. Dua bagian pertama akan kita renungkan .

Bagian pertama, Roma 8:1-16, menegaskan bahwa Roh Kudus memerdekakan kita. Tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada dalam Kristus (ay. 1) karena Roh telah memerdekakan mereka dari hukum dosa dan hukum maut (ay. 2). Sebelumnya mereka adalah orang-orang yang berdosa dan karena itu patut mendapatkan upah maut (Rm. 3:23; 6:23). Namun oleh karya Roh Kudus, mereka dibebaskan dari penghukuman Allah tersebut.

Bagian kedua, Roma 8:17-27 berbicara mengenai pengharapan anak-anak Allah. Orang yang percaya (beriman) kepada Yesus Kristus akan memiliki Roh Kudus yang berdiam di dalam dirinya dan karena itu, mereka disebut anak-anak Allah. Karena merupakan anak, mereka juga adalah ahli waris yang berhak atas janji-janji Allah. Janji yang disebut di bagian ini adalah dipermuliakan (glorification) bersama Kristus yang akan diberikan pada akhir zaman. Namun, untuk sampai pada janji ini, anak-anak Allah harus menjalani kehidupan sekarang ini yang diwarnai penderitaan. Seperti halnya Kristus dipermuliakan setelah menderita terlebih dahulu, demikian juga, setelah melalui penderitaan dalam kehidupan saat ini dan di dalam kehidupan yang akan datang, anak-anak Allah akan mendapatkan warisan pemuliaan yang jauh melampaui penderitaan zaman ini (Rm. 8:17).

Paulus mencatat tiga keluhan atau tiga pihak yang menyampaikan keluhan. Pertama, segala makhluk (ciptaan) mengeluh menantikan dengan pengharapan hari penyataan kemuliaan, yaitu hari di akhir zaman di mana status dan keadaan anak-anak Allah yang sesungguhnya dibukakan (ay. 19-22). Kedua, anak-anak Allah yang menerima karunia sulung Roh Kudus dan didiami oleh Roh Kudus juga dengan penuh pengharapan menantikan hari pembebasan dari tubuh, yaitu pengangkatan sebagai anak (keselamtan yang penuh) (ay. 23-25). Ketiga, keluhan Roh Kudus, yaitu doa Roh Kudus bagi orang percaya (ay. 26-27)

Roh Kudus berdoa bagi anak-anak Allah dalam keluhan ketiga. Keluhan Roh Kudus ini disampaikan dalam bentuk doa syafaat bagi kita. Roh Kudus membantu kita dalam kelemahan kita yaitu karena kita tidak tahu bagaimana kita berdoa, atau, kita tidak tahu apa yang harus kita doakan. Dalam keadaan demikian, Roh kudus sendiri berdoa untuk kita dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan. Doa Roh Kudus itu efektif karena sesuai dengan kehendak Allah (ay. 27). Karunia Roh Kudus yang berdoa bagi anak-anak Allah memberikan penghiburan bagi orang percaya saat bergumul dalam kehidupan yang penuh penderitaan. Bukan hanya kita dapat berdoa kepada Allah ketika menghadapi penderitaan, tetapi Roh Kudus berdoa bagi kita dalam keadaan yang kita hadapi.

Dalam penderitaan, kita perlu berdoa kepada Allah. Doa adalah anugerah Allah bagi anak-anak-Nya sehingga kita dapat menghampiri Dia dalam segala hal kehidupan kita. Namun, sebagai anak-anak Allah, kita seringkali tidak tahu bagaimana kita harus berdoa. Beryukur kepada Tuhan bahwa Roh Kudus yang dikaruniakan kepada setiap orang yang percaya justru membantu kelemahan kita tersebut dengan doa-Nya kepada Allah bagi kita orang-orang kudus. Karena itu, teruslah berdoa dan menjadi kuatlah dengan mengingat bahwa Roh Kudus berdoa bagi kita.