Hits: 159

Siapakah di antara kita yang tidak pernah kuatir dalam hidup ini? Kuatir adalah hal yang wajar. Perhatikan perkataan Yesus “Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.” (ayat 34). Yesus mengerti bahwa hidup kita tidak bebas dari kekuatiran.. Ayat 32 mengatakan: “Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu (makanan, pakaian).” Karena itu janganlah kuatir tentang kebutuhan hidup kita, apalagi sampai hidup kita dikuasai oleh kekuatiran seperti orang-orang yang tidak mengenal Tuhan. Boleh ngak kita kuatir? Tidak boleh kuatir. Yesus berkata: “janganlah”, artinya Ia melarang pengikut-pengikut-Nya hidup dalam kekuatiran. Yesus tidak hanya menasehati supaya hidup jangan kuatir, tetapi Dia juga memberikan beberapa alasan untuk tidak kuatir:

1. Hidup lebih penting dari pada makanan dan tubuh lebih penting dari pada pakaian (ay. 25). Tuhan sudah memberikan “hidup”, yang terpenting, kepada kita bagaimana mungkin Dia tidak memberikan yang lain. Adakah yang lebih berharga dari hidup? Bila kita diancam perampok “Pilih harta atau nyawa”? Kita pasti pilih nyawa “hidup”, karena hidup lebih penting. Yesus Kristus datang ke dunia ini memberikan kita hidup. Kalau Dia sudah memberikan kita hidup, Dia juga akan memberikan apa yang diperlukan oleh hidup ini.

2. Manusia lebih berharga (ay. 26). Jika manusia dibandingkan dengan binatang, tentu manusia jauh lebih berharga. Yesus berkata: “Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?” Jika Allah memelihara burung-burung di udara pasti Dia juga akan memelihara kita, karena manusia adalah ciptaan Allah yang paling berharga. Manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah dan diberikan nafas hidup oleh Allah sehingga manusia menjadi makluk hidup.

3. Kuatir tidak ada gunanya. (ay.27). Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya? Kekuatiran tidak gunanya sama sekali bagi kita, sebaliknya justru merusak tubuh dan membuang energi kita.

4. Kekuatiran menandakan tidak beriman kepada Tuhan (ay.30-32). Jika kita percaya bahwa Tuhan sanggup memelihara, artinya kita sungguh- sungguh percaya kepadaNya dan tidak ragu terhadap janji pemeliharaanNya. Tapi bila hidup kita terus dikuasai oleh kekuatiran, itu menunjukkan kita tidak beriman kepada Tuhan

Yesus bukan hanya melarang dan memberikan alasan untuk tidak kuatir, tetapi Dia juga memberikan solusi supaya hidup kita tidak dikuasai oleh kekuatiran, yaitu:“Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu” (ay.33). Allah sudah memberikan kita hidup, tetapi bagaimana kita menjalani hidup kita hari ini? Apakah kita mengutamakan Dia – membiarkan Dia memerintah atas hidup kita dan melakukan kehendakNya? Makanan dan pakaian memang penting, tetapi kita harus mencari, bersandar dan mendekatkan diri kepadaNya senantiasa. Kita perlu kebenaran-Nya untuk memimpin hidup kita. Kita harus senantiasa menyerahkan hidup kita kepada Tuhan, jangan mengandalkan kekuatan sendiri. Manusia hidup bukan dari roti saja tetapi setiap firman yang keluar dari mulut Allah, karena itu carilah dahulu kerajaan-Nya dan kebenaran-Nya, maka Ia akan memberikan segala sesuatu yang kita perlukan, sebab Dia tahu apa kebutuhan kita. “Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.” (1Ptr. 5:7)