Hits: 574

“Ikutlah Aku” merupakan syarat terakhir dari ketiga hal yang diinginkan Yesus untuk menjadi murid-Nya. Setelah “menyangkal diri’ dan “memikul salib”, persyaratan terakhir ini menuntut kita agar dapat mengambil sebuah tindakan nyata untuk menjadi seorang murid Yesus yang semakin serupa dengan Guru Agung. Namun, bagaimanakah kita bisa mengikut Yesus dengan sungguh-sungguh sehingga dalam segala hal yang kita hadapi, kita dapat terus setia bahkan semakin lebih taat menjadi murid Yesus. Dengan demikian, kita akan menjadi murid yang sesuai dengan kehendak-Nya dan mengikuti Dia seumur hidup kita.

Kita terlebih dahulu kembali kepada arti kata “mengikut” dimana mempunyai pengertian turut serta dengan seseorang, mengiring dan menyertai orang tersebut. Makna lain yang lebih dalam adalah memperhatikan gerak-gerik seseorang, mempelajari gaya hidupnya dan meniru atau ikut melakukan sesuatu yang orang tersebut lakukan. Dalam budaya Timur Tengah, seorang murid biasanya akan berada di belakang gurunya baik waktu berjalan maupun waktu menunggang keledai. Sangatlah tidak sopan bagi seorang murid untuk berjalan di sebelah gurunya apalagi berada di depan. Oleh sebab itu, sebagai murid Yesus, haruslah kita melihat segala sesuatu apa yang Ia lakukan dan kita terapkan dalam kehidupan kita sehari-hari.

Dalam hal mengikut Yesus, sudah pasti akan membawa dampak atau hasilnya, antara lain: perubahan diri sendiri, kesulitan menghampiri dan hidup yang kekal. Luk 9:57-62 mencatat perubahan yang terjadi dalam diri kita adalah pemahaman baru tentang keluarga dan perubahan orientasi hidup. Hidup kita bukanlah untuk diri kita sendiri lagi, melainkan baik dalam keluarga dan orientasi hidup akan didahulukan nilai Kerajaan Surga; dengan kata lain kita akan lebih mendahulukan kehendak Bapa dan bukan lagi kehendak kita.

Kedua, dampak yang kita peroleh adalah kesulitan atau penderitaan akan menghampiri kita, akan tetapi kita tidak perlu takut karena Yesus akan sesuai janjinya selalu menyertai kita. Dari menyangkal diri dan memikul salib, Yesus selama di dunia tidak pernah mengumbar janji manis dan kemudahan bagi setiap orang yang mengikut Dia, tetapi hal yang pasti adalah Dia tidak pernah akan meninggalkan kita atau membuang kita.

Ketiga, dampak yang besar dan indah adalah hidup kekal yang dijanjikan Yesus untuk kita. Ini sebuah keuntungan besar dan janji yang sangat indah tiada bandingnya bagi setiap murid Yesus. Hidup kita di dunia bukanlah tujuan akhir kita karena tujuan akhir hidup kita adalah kekekalan, dengan demikian janganlah takut akan penderitaan atau kesulitan dalam kefanaan dunia ini.

Melihat akan kekekalan yang kita tuju, marilah kita dalam menjadi murid yang selalu mengikuti Yesus, kita mau menjadi Kristen yang “penuh waktu” dan bukanlah Kristen “paruh waktu” bahkan Kristen “NaPas” (Natal dan Paskah). Oleh sebab itu, marilah kita bersama-sama setia dalam mengikuti Tuhan, sehingga kita menjadi murid yang semakin serupa dengan Tuhan kita Yesus Kristus.