Hits: 1960

Jika anak kita berbuat salah, pasti kita akan segera menasehati dan mengajarinya, mungkin juga kita akan menghukumnya. Tentu saja, kita tidak akan menunda-nunda untuk bertindak terhadap kesalahan yang telah diperbuatnya.  Demikian juga Tuhan, hari ini kita akan melihat apa yang terjadi dengan penduduk Sodom dan Gomora. Ada 3 pertanyaan yang akan kita renungkan bersama-sama di dalam Kejadian 19:1-38

Pertama, mengapa Tuhan mau memusnahkan kota Sodom dan Gomora?  Kalau kita melihat Kejadian 13:10-12,  kota Sodom terletak dekat Lembah Yordan yang memiliki sumber air yang sangat banyak, dan seperti taman Tuhan. Sayangnya, orang-orang Sodom sangat jahat dan berdosa kepada Tuhan. Banyak keluh kesah orang tentang kota ini di hadapan TUHAN, karena itu TUHAN ingin memusnahkannya (Kej.19:13). Kata “memusnahkan” memiliki arti membinasakan, melenyapkan. Karena itu tidak ada lagi kesempatan bagi penduduk kota itu  untuk bisa hidup.

Kedua, apa kejahatan atau dosa yang diperbuat oleh penduduk Sodom dan Gomora? Dari Kejadian 19:4 kita melihat orang-orang lelaki dari kota Sodom itu, dari yang muda sampai yang tua, bahkan seluruh kota, tidak ada yang terkecuali, datang mengepung rumah itu, untuk melakukan tindakan seksual terhadap kedua tamu Lot. Jelaslah bahwa Sodom adalah kota gay saat itu. Walaupun Lot menasehati mereka supaya tidak melakukan hal sejahat itu  bahkan Lot menawarkan kedua anak gadisnya, tapi mereka malah ingin menghajar Lot lebih berat dari kedua tamu itu. Akhirnya Tuhan membutakan mata orang-orang itu, tapi mereka tetap  tidak bertobat. Tidak mengherankan, jika Tuhan tidak menunda-nunda untuk memusnahkan kota itu.

Ketiga, apa pelajaran penting yang bisa kita petik dari bagian firman Tuhan ini ? Melalui peristiwa Sodom dan Gomora kita dapat melihat:

  1. Tuhan serius dan tidak menunda-nunda menghukum dosa manusia.  Pada waktu subuh, kedua malaikat itu mendesak Lot supaya lekas berangkat. “Cepatlah,” kata mereka. “Pergilah dengan istrimu dan kedua anak gadismu dari sini, supaya kalian jangan mati apabila kota ini dimusnahkan.” (Kej. 19:15 BIS). Dosa adalah perbuatan jahat yang sangat serius di mata Tuhan. Tuhan mendengar dan melihat segala perbuatan jahat manusia dan tidak ada yang bisa luput dari hukuman Tuhan.
  2. Peringatan dan kesempatan dari Tuhan. Ketika Tuhan membutakan mata orang-orang yang ingin berbuat jahat, seharusnya ini merupakan peringatan dan kesempatan bagi calon menantu Lot untuk terhindar dari kebinasaan. Tapi calon menantu Lot justru mengabaikan peringatan dan kesempatan itu, sehingga mereka binasa.
  3. Belas kasihan Tuhan terhadap orang yang setia dan taat. Abraham dan Lot adalah orang yang tetap setia dan taat, maka mereka senantiasa mendapat pemeliharaan dan belas kasihan dari Tuhan. Malaikat Tuhan terus menuntun Lot hingga keluar kota dan selamat dari kebinasaan.
  4. Orang baik/benar selalu mendapatkan perlindungan dan orang jahat akan mendapat hukuman. Tuhan melindungi orang benar, tetapi membinasakan orang yang berbuat jahat (Ams. 10:29). Ada jaminan dan perlindungan bagi orang benar, tapi orang-orang jahat pada akhirnya akan mengalami kebinasaan.

Bagaimana kehidupan kita hari ini? Biarlah peristiwa Tuhan memusnahkan Sodom dan Gomora ini, membuat kita menyadari bahwa Tuhan  sangat serius dan tidak menunda-nunda menghukum orang yang berbuat dosa. Sekaligus sebagai peringatan dan kesempatan kita untuk segera meninggalkan segala bentuk kejahatan dan dosa. Marilah kita senantiasa hidup setia, taat dan benar di hadapan Tuhan, supaya kita senantiasa mendapatkan belas kasihan dan perlindungan Tuhan dalam segala keadaan. Kiranya Tuhan memberkati kita. Amin.