Hits: 997
Bisa dikatakan bahwa tidak ada yang disebut orang Kristen tidak tahu atau belum pernah mendengar bagian firman Tuhan ini, yang disebut juga Amanat Agung dari Kristus, bahkan banyak yang bisa menghafalnya, terutama ayat 19-20. Dan sampai saat ini Amanat Agung ini diberikan sudah hampir dua ribu tahun, setelah kebangkitan Yesus Kristus dari kematian, sebelum terangkat ke sorga di bukit Zaitun Ia memberikan Amanat ini. Sebelum diberikan secara khusus dalam Alkitab dicatat: “Yesus mendekati mereka dan berkata: “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.” Dari sini kita dapat melihat betapa seriusnya perintah ini, itu adalah “Jalan Keselamatan” yang ditunggu-tunggu oleh manusia sejak kejatuhannya di dalam dosa. Sekarang, Allah yang Mahatinggi telah menggenapinya untuk umat manusia. Berikutnya adalah kewajiban dari setiap orang Kristen yang telah diselamatkan oleh kasih karunia Allah. 2 Ptr. 2:9-10 “kamulah bangsa yang terpilih,… supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib,…..”
Memang, pada umumnya orang-orang Kristen yang baru percaya, dalam hatinya timbul suatu antusias yang besar untuk bersaksi tentang keselamatan, dan sangat berharap lebih banyak orang dapat bersama-sama dengan dia memperoleh keselamatan dan hidup yang kekal ini. Tapi setelah waktu berlalu, dan menyadari bahwa hal ini tidak mudah, bahkan mungkin mengalami frustrasi, ditolak, diejek, dll. Perlahan-lahan semangat penginjilan menjadi dingin dan hilang.
Seperti cerita: Posko Penyelamat dengan Klub ─ di teluk yang banyak karang: suatu hari dalam badai besar, Sebuah feri kandas dan tenggelam, banyak penumpang mengambang di permukaan laut memohon bantuan, kebetulan ada sekelompok orang yang bersenang-senang di pantai melihatnya dan maju dengan berani menyelamatkan, tidak lama kemudian di antara orang-orang yang diselamatkan menyumbangkan sejumlah uang untuk membangun satu posko penyelamat di situ, peserta sangat antusias, dan mulailah terbentuk anggota-anggotanya. Lebih-lebih pemandangan pantai yang indah, anggotanya makin bertambah, juga ada anggota yang menyumbangkan uang untuk membangun posko tersebut menjadi lebih megah dan menambah fasilitasnya jadi berdirilah klub, karena suara musik di dalamnya sangat ramai, sehingga suara teriakan para korban yang meminta pertolongan dari di luar tidak kedengaran. Lalu ada juga kelompok orang yang diselamatkan membangun posko penyelamat yang lain, tapi tidak lama kemudian sama juga dengan yang sebelumnya. Demikianlah pantai itu menjadi penuh dengan klub-klub pantai.
Ini sepertinya sebuah cerita yang menarik dan lucu, tapi juga perlu direnungkan baik-baik. Itu sepertinya hal yang tidak mungkin dan seharusnya tidak terjadi. Apakah masih bisa disebut posko penyelamat, kalau sebuah posko penyelamat tidak dapat dan bersedia mewujudkan tujuannya untuk menyelamatkan orang? Rupanya mereka telah kabur dengan tujuan dan fokus posko penyelamat. Jadi apalah arti nilai keberadaannya.
Demikian pula, apa maksud dan tujuan kita mendirikan gereja hari ini? Jika kita tidak tahu, bahkan sengaja mengaburkan tujuan dan misi yang seharusnya dimiliki gereja, maka kita adalah duplikat dari posko penyelamat yang disesalkan orang ini.
Apa tujuan dan misi orang Kristen dan gereja? Saya percaya salah satu tujuan dan misi yang paling penting dari gereja adalah melaksanakan Amanat Agung Yesus Kristus “penginjilan”, seperti misi yang diberikan dalam panggilan kepada Abraham dan orang Israel pada waktu itu: (Lht. Kej. 12:2 dan Yes. 42:6), seperti (Mat. 28:19-20 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” Mengapa? Karena Allah adalah Allah yang tidak pilih kasih, Ia bukan hanya mengasihi orang Israel dan orang Kristen saja. Yoh. 3:16 sangat jelas memberitahukan kita tentang hal ini. Jika kita mengabaikan apa yang Yesus katakan di Mat. 5:14-16 Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.” Dan Why. 2:5 Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat. Betapa seriusnya peringatan dan misi ini!
Hari ini adalah malam Tahun Baru Tionghua. Yang dimaksud malam Tahun Baru bukan hanya siap-siap makan besar saja tapi tujuannya adalah untuk membuang yang lama dan mengganti yang baru, yaitu buanglah semua yang rusak dan kotor, supaya kita semua siap memasuki tahun baru. Pada saat kita akan memasuki Tahun Baru, lebih penting untuk kita mengintropeksi diri, dalam satu tahun yang telah lewat ini, di dalam kehidupan ini apa kesalahan dan kegagalan kita haruslah dibuang lebih dahulu. Bagi kita orang Kristen, hendaklah kembali ke hadapan Tuhan, mohon Roh Tuhan menerangi kita, di mana kita telah bersalah kepada Tuhan dan sesama?
Terhadap Amanat Agung dari Yesus Kristus di Matius ini, apa respon kita? Berapa banyak yang telah kita lakukan dalam hal penginjilan? Bagaimana pula kita di dalam hal melayani Tuhan?