Hits: 773

Dalam perjalanan pelayanan yang dilakukan oleh Tuhan Yesus, selalu menarik banyak orang karena: ajaran-Nya selalu memakai perumpamaan yang terjadi sehari-hari, kata-kata-Nya penuh kuasa dan seringkali disertai mujizat dll. Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem Tuhan Yesus mendengar pembicaraan orang-orang yang mengikuti Dia mempunyai motivasi dan tujuan yang salah untuk mengikuti Yesus. Itulah sebabnya Tuhan Yesus berhenti dan memberi teguran serta memberi syarat untuk setiap orang yang mau mengikuti-Nya. Dalam perikop ini ada 3 tuntutan yang sangat keras dan membutuhkan pengorbanan yang sangat besar untuk mengikuti Yesus

  1. Merubah ketergantungan Hidup. Ayat 26: “Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku”. Ayat ini kalau diterima secara harafiah tentu  menimbukan pertanyaan apakah ini tidak bertentangan dengan hukum ke-5 hormatilah ayahmu dan ibumu? Arti membenci di sini adalah orang yang mau menjadi murid Yesus harus merubah ketergantungan hidupnya. Tadinya hidupnya bergantung kepada orang tua atau keluarga sekarang kita harus berubah mengandalkan seluruh hidup kita kepada Tuhan. Jadi bukan berarti kita harus membenci orang tua dan saudara-saudara kita, tapi justru karena kita bergantung hidup kepada Tuhan maka buahnya adalah kita makin menghormati dan mengasihi orang tua, saudara-saudara dan sesama kita, serta mengutamakan Tuhan di dalam hidup kita.
  2. Memikul salib (ayat 27). Bukan berarti rela bunuh diri demi kepentingan agama. Kita harus ingat bahwa di dalam iman Kristen tidak pernah diajarkan ada pahala besar jika berani mati untuk kepentingan agama. Memikul salib artinya adalah memberi diri, yaitu mengalahkan kepentingan diri sendiri demi kepentingan orang lain. Jadi bukan mencari keuntungan diri sendiri dengan mengorbankan orang lain. Sampai kapan kita harus melakukan seperti ini? Yaitu sampai akhir, tidak boleh berhenti di tengah jalan. Seperti perupamaan tentang orang yang mendirikan sebuah menara diayat 28-30 dan raja yang akan pergi berperang diayat 31-32. Juga seperti Paulus yang telah mencapai garis akhir dan telah memelihara iman. Sehingga ia telah menerima mahkota kebenaran yang dikaruniakan Tuhan kepadanya (2Tim. 4:7)
  3. Melepaskan dirinya dari segala miliknya (ayat 33). Apakah itu berarti menjadi murid Tuhan Yesus tidak boleh punya rumah bagus, mobil bagus? Maksud Tuhan Yesus adalah orang bisa hidup tanpa rumah bagus dan mobil bagus, tapi orang tidak dapat hidup tanpa Tuhan, karena Dia adalah air kehidupan dan terang dunia. Orang tidak akan dapat hidup tanpa air dan terang.

Kesimpulannya adalah mau mengikut Yesus berarti mau menjadi warga kerajaan Allah. Jalannya jelas yaitu percaya kepada Tuhan Yesus dan mengikuti tuntutan-Nya: merubah ketergantungan kita hanya kepada Tuhan, memikul salib kita masing-masing yakni memberi diri agar berguna bagi orang lain dan sadar bahwa manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi oleh firman Tuhan.