Hits: 243

Ketika murid-murid bertanya mengapa Tuhan Yesus mengajarkan dengan perumpamaan? Jawab Tuhan Yesus: “Kepadamu telah diberikan rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang luar segala sesuatu disampaikan dalam perumpamaan (ay. 11). Kata rahasia dalam Alkitab berbeda dengan kata rahasia pada umumnya. Rahasia di dalam Alkitab berarti suatu kebenaran atau kenyataan yang selama ini tersembunyi telah dibuka/disingkapkan lewat perumpamaan dengan cara ilahi. Rahasia apa yang disingkapkan lewat perumpamaan penabur?

  1. Kerajaan Allah – Dengan kedatangan Yesus dimulailah perbaikan dunia ini oleh Allah sendiri. Caranya adalah dengan diberikan etika baru, yakni etika kerajaan Allah (Mat. 5-7). Wujud etikanya diberikan dalam ajaran yang disebut dengan khotbah di bukit sedangkan kuasa dari kerajaan itu dinyatakan lewat semua mujizat yang dilakukan Tuhan Yesus. Ketika orang mati dibangkitkan, orang sakit disembuhkan, orang lapar diberi makan dan orang berdosa diampuni, kerajaan Allah sudah mulai. Mengapa dalam Doa Bapa Kami Tuhan Yesus mengajarkan kita berdoa “datanglah kerajaanMu”? Karena kerajaan Allah memang sudah mulai tetapi kerajaan Allah akan terus berjalan dan penggenapannya adalah ketika Yesus datang yang kedua kali.
  2. Rahasia kedatangan Tuhan Yesus – Yesus menyebut diri-Nya sebagai penabur. Dia datang untuk menaburkan Injil/berita sukacita, karena di dalam Dia ada pengampunan, kebangkitan, kebenaran dan hidup kekal. Ini berbeda dengan kepercayaan Yahudi waktu itu bahwa Mesias akan datang sebagai pahlawan yang akan mengalahkan musuh-musuh mereka.

Lalu bagaimana tanggapan dunia tentang Injil yang ditaburkan? Dalam perikop ini disebutkan ada empat macam tanggapan hati manusia terhadap firman Allah:

  1. Seperti benih yang jatuh di pinggir jalan, ini gambaran dari hati manusia yang sudah keras dan membatu. Orang seperti ini dalam hati dan pikirannya sudah dipenuhi oleh ajaran dan hal-hal yang bertentangan dengan kebenaran. Hati yang seperti telur makin dipanasi makin mengeras sehingg tidak memberi kesempatan bagi Injil yang menyejukkan. Ini ibarat orang Yahudi yang hati sudah dipenuhi dengan ajaran Mesias sebagai raja yang akan berperang.
  2. Benih yang jatuh di tanah yang berbatu-batu, karena akar tidak dalam, dan tidak dapat suplai makanan yang cukup maka ketika matahari terbit layulah ia dan menjadi kering. Gambaran orang yang menerima Injil tetapi cepat mundur. Matahari itu berfungsi untuk menyehatkan tumbuh-tumbuhan, kalau ada tumbuh-tumbuhan atau pohon yang kena matahari langsung layu, itu berarti pohon itu ada masalah. Sebagai orang percaya seringkali kita menghadapi kesulitan, tapi kita harus ingat bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan (Rm. 5:3-4). Biarlah kita punya hati seperti singkong makin direbus makin lembek/lembut supaya mudah dibentuk oleh Allah menjadi alat kemuliaan-Nya.
  3. Benih yang jatuh di tengah semak berduri – benihnya tumbuh tetapi terhimpit oleh duri sampai mati sehingga tidak berbuah. Gambaran untuk hati yang sudah percaya kepada Tuhan tapi karena terlalu sibuk mengejar karier (sibuk dengan urusan duniawi) sehingga tidak ada waktu untuk ibadah. Ada yang merasa hidupnya sudah cukup mapan sehingga tidak perlu Tuhan lagi. Inilah duri-duri di dalam hati manusia yang menyebabkan imannya menjadi mati.

Kalau kita melihat 3 macam tanah /hati manusia dalam menanggapi Injil, apakah itu berarti pekerjaan Yesus sebagai penabur dan kita sebagai anak-anak Tuhan yang mendapat tugas menabur akan mengalami kegagalan? Tentu tidak, masih ada tanah yang subur, di mana benih yang ditaburkan itu akan bertumbuh dan berbuah berlipat-lipat.

Memang ada orang yang menolak Injil itu, tapi siapa yang menerimanya akan bertumbuh dan menjadi berkat bagi orang lain. Amin.