Hits: 48
Tuhan kita Yesus Kristus adalah Juruselamat kita; kelahiran, penderitaan, kematian, kebangkitan dan kenaikan-Nya telah memenuhi janji keselamatan-Nya. Setiap orang yang percaya kepada-Nya akan mendapatkan pengharapan baru – kehidupan kekal. Kita telah merenungkan bahwa Yesus adalah satu-satunya jalan dan kebenaran mutlak, dan hari ini kita akan merenungkan bagian terakhir tentang Yesus yang dicatat dalam Yohanes 14: 6, yaitu sumber kehidupan. Satu-satunya jalan keselamatan adalah menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat dan Yesus benar-benar adalah kebenaran mutlak di dunia ini. Selain dua identitas sebelumnya, Yesus juga adalah pembawa hidup kepada kita umat manusia dan hidup yang dalam segala kelimpahan. Kehidupan manusia tidak terlepas dari makanan, dan untuk bertahan hidup manusia harus makan. Yesus tahu kebutuhan pokok ini, sehingga dalam Yoh. 6:48-59 Yesus menyebut diri-Nya adalah “Roti hidup”, karena Ia ingin memberitahukan manusia bahwa hanya Dia yang dapat memberikan hidup. Ketika Tuhan menciptakan kita, kita sudah memiliki hidup, tapi sejak kita jatuh di dalam dosa, kita sudah hidup di dalam dosa atau mati secara rohani. Mereka yang menerima Kristus, Dia akan mengampuni dan memberikan hidup baru. Setelah kita makan roti hidup ini, kita mendapatkan hidup baru yang berkenaan dengan kehidupan kita sekarang dan yang akan datang. Hari ini kita hidup tanpa keraguan karena kita hidup dalam pengharapan dan Yesus senantiasa menyertai kita. Tentang kehidupan yang akan datang, dalam bagian ini tiga kali Yesus menyebut tentang hidup kekal; Siapa makan daging-Nya memiliki hidup kekal (ayat 51,54,58). Jadi, Yesus membenarkan bahwa Dia adalah sumber kehidupan itu. Masalahnya adalah bagaimana kita makan daging Yesus? Ayat 63 berbunyi: ” Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.” Roti hidup ini adalah kata-kata Yesus, yang adalah firman Allah juga. Ini berarti seperti kita harus makan setiap hari, kita perlu juga “makan” firman Allah setiap hari. Dalam proses makan, pertama-tama kita harus memasukkan makanan di mulut kita, membuatnya menjadi bagian dari kita. Demikian juga Firman Allah, kita harus membuatnya menjadi bagian hidup kita dan bukan sangat jauh dari kita. Bagian kedua untuk memastikan makanan dicerna benar maka harus dikunyah dengan baik, sehingga lambung kita tidak terlalu kerja keras. Ketika kita mendengar firman Allah dan itu menjadi bagian dari kita, hendaklah kita menyelidiki dan menganalisa dengan cermat, lalu kita renungkan apakah manfaatnya bagi kita. Terakhir, setelah makanan dicerna dengan baik maka ia akan memberikan tubuh kekuatan, dan kita harus menggunakan kekuatan ini, jika tidak, akan merusak tubuh kita. Setelah kita mencerna Firman Tuhan baik-baik, kita juga harus menggunakannya, sehingga kekuatan ini akan mempengaruhi orang lain juga. Dengan demikian, Allah sebagai sumber kehidupan kita, dapat melalui kita menjadi saluran untuk memberitakan kehidupan ini kepada orang-orang di dunia.
Yesus adalah roti hidup (sumber kehidupan), membuat setelah kita makan benar-benar mempunyai hidup dan mempunyainya dalam segala kelimpahan, dan melalui kita orang lain juga memperoleh hidup yang berkelimpahan ini. Apakah kita sudah “makan” Firman Tuhan hari ini? Kiranya Tuhan memberkati kita.