Hits: 2

Puji syukur kepada Allah, oleh kasih karunia Tuhan Yesus Kristus kita telah beroleh keselamatan. Tapi apakah kita menyadari akan keselamatan yang Allah telah berikan kepada kita? Kita yang seharusnya binasa tapi telah diselamatkan oleh Allah melalui Anak-Nya Yesus Kristus. Kalau kita menyadarinya, kehidupan kita dari hari ke hari seharusnya semakin bertumbuh dan  menyenangkan hati Tuhan.

Tema renungan kita hari ini adalah dari hina menjadi kudus. Kita adalah manusia yang hina, cacat dan bercela di hadapan Tuhan tetapi kita dikuduskan oleh Allah melalui kematian Anak-Nya, Yesus Kristus. Paulus pernah berkata: “Aku adalah yang paling hina dari semua rasul, bahkan tidak layak disebut rasul, sebab aku telah menganiaya Jemaat Allah (1Kor 15:9). “Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa,” dan di antara mereka akulah yang paling berdosa (1 Timotius 1:15). Perkataan Paulus ini seharusnya menyadarkan kita, bahwa kita juga adalah manusia yang paling hina dan berdosa. Tapi bersyukur kepada Tuhan telah mengubah kita menjadi orang-orang yang istimewa. Karena Ia telah menyelamatkan kita dari dalam dosa. Status kita bukan lagi orang berdosa. Allah telah memanggil kita keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib. Hidup kita sudah mengalami perubahan di dalam Tuhan. Ada 4 keistimewaan disematkan Allah dalam diri kita (1 Petrus 2:9a):

Pertama, umat pilihan. Di sini bukan hanya berbicara tentang umat Isreal sebagai umat pilihan, tetapi setiap kita yang percaya kepada-Nya juga adalah umat pilihan-Nya. Di dalam Matius 22:14 Yesus mengatakan: “Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih.”  Betapa berharganya kita bila Allah memanggil dan memilih kita. Kita dipilih karena kita meresponi panggilan Allah. Kita harus selalu ingat bahwa kita adalah pilihan Allah. Di antara orang yang hina dan berdosa Allah memilih kita.

Kedua, imamat yang Rajani. Imamat akar katanya adalah Imam. Petrus mengatakan bahwa orang-orang non Yahudi setelah percaya dan memperoleh keselamatan, memiliki peran/tugas seperti imam. Tugas imam adalah melayani dan memimpin orang untuk percaya kepada Allah. Kita semua memiliki kedudukan, tugas dan panggilan yang sama di dalam Tuhan. Sebagai imam, kita bertugas untuk membawa orang-orang di sekeliling kita untuk mengenal Allah. Kita harus menjalankan peran kita sebagai Imamat Rajani di mana pun Tuhan menempatkan kita; baik di tengah keluarga, dalam pekerjaan, di sekolah, atau di gereja.

Ketiga, Bangsa yang kudus. Bangsa Israel disebut sebagai bangsa yang kudus bukan karena kebaikan mereka, tetapi mereka dipisahkan dari bangsa-bangsa yang ada di sekelilingnya dan dikhususkan bagi Allah. Demikian juga kita orang-orang percaya, kita disebut  sebagai bangsa yang kudus karena kita dikhususkan untuk Allah. Karena Allah yang memanggil dan memilih kita adalah kudus, maka umat pilihan-Nya juga haruslah kudus. Dengan darah-Nya, Tuhan telah menyucikan dan menguduskan kita.

Keempat, Umat kepunyaan Allah. Dengan darah-Nya yang tercurah di atas kayu salib, Ia telah menebus kita. Kita telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar (1 Kor.6:20).  Hidup kita bukan milik iblis lagi tapi sudah sepenuhnya menjadi milik Allah. Dengan identitas demikian, hendaklah kita dari hari ke hari semakin baik, mengasihi Tuhan dan taat kepada-Nya. Kiranya Tuhan memberkati kita. Amin.