Hits: 47

Galatia 6:1-10, bagian firman Tuhan ini mengajarkan tentang prinsip hidup Kristen, termasuk bagaimana orang Kristen memperlakukan orang lain dan diri sendiri. Orang Kristen adalah satu komunitas orang yang hidup di dalam Kristus. Jadi hubungan antara sesama anggota sangat penting. Di dalam persekutuan gereja, antara saudara-saudari harus saling menolong menanggung beban. Jika satu orang memiliki masalah, maka akan mempengaruhi seluruh anggota tubuh. Inilah hubungan antara sesama anggota tubuh. Jika ada yang jatuh di dalam godaan, maka yang lainnya harus berusaha segera menolongnya, beban harus ditanggung bersama-sama. Kristus sudah menanggung beban berat kita, jadi hendaklah kita meneladani Dia.

Lagipula, gereja adalah keluarga rohani bagi umat Kristen. Di dalam keluarga ini setiap anggota berasal dari latar belakang keluarga dan kebiasaan hidup yang berbeda, tapi di dalam kehendak Tuhan, orang-orang Kristen diberikan karunia dan visi yang berbeda, bukan supaya orang Kristen saling bertarung, melainkan supaya di dalam keluarga rohani ini orang-orang Kristen belajar dengan hati yang takut akan Tuhan, penuh kasih dan rendah hati, saling menolong, saling menanggung beban, saling membangun, saling mengampuni, saling memahami, saling mengasihi dan saling mendoakan sehingga tercapai ketulusan di dalam saling memberkati. “Berkatilah dan jangan mengutuk”

“Saling” artinya tidak hanya orang lain yang membutuhkan simpati, penghiburan, dukungan dan doa berkat dari kita, tapi sering kita juga membutuhkan simpati, penghiburan, dukungan dan doa berkat dari orang lain, barulah kita dapat kuat kembali. Dari alam kita bisa mendapatkan inspirasi, misal rumput sangat lemah sulit melawan invasi dari lingkungan yang keras, tetapi, jika rumput itu tumbuh menjadi perumputan, yang akar-akarnya saling silang di bawah tanah dan daun-daun di atasnya saling berpelukan, mereka akan dapat menahan hujan lebat dan banjir. Orang Kristen tidak takut kelemahan, hanya takut tidak bersedia untuk saling membantu menanggung beban.

Karena itu, Petrus menasehati di antara sesama orang-orang percaya “Hendaklah kamu semua seia sekata, seperasaan, mengasihi saudara-saudara, penyayang dan rendah hati, dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat (1Ptr. 3:8-9).

“Saling memberkati” adalah otoritas sorgawi, jika kita saling memberkati, berarti kita sudah berjiwa seperti Yesus Kristus. Berkat yang dimaksud di sini bukan seperti yang diminta oleh manusia pada umumnya: naik pangkat, kaya atau kenikmatan materi, melainkan memperoleh kebebasan jiwa, pengampunan dosa, kemerdekaan sejati, sumber sukacita, tujuan hidup, iman yang sekalipun berjalan dalam lembah kekelaman tidak takut bahaya dan memiliki pengharapan yang kekal.

Nilai sebuah berkat tidak dapat diukur dengan uang,
Ia mungkin mengubah hidup seseorang dan nasib banyak orang.
Berkat yang engkau ucapkan, sering akan memberikan kehangatan dan kebahagiaan hidup kepada orang.