Hits: 563

Topik renungan kita bulan ini adalah tentang keluarga. Keluarga yang akan menjadi renungan kita pagi ini adalah keluarga yang sangat bersehati, tetapi bukan bersehati melayani Tuhan melainkan menipu Roh Kudus – – keluarga Ananias dan Safira (Kis. 5:1-11). Karena melihat orang lain (Yusuf) mempersembahkan sejumlah uangnya, maka menurut maksudnya sendiri mereka pun ingin memberikan persembahan seperti itu. Tapi karena menipu Roh Kudus maka akibatnya mereka meninggal. Karena itu, melalui peristiwa ini kita akan belajar bagaimana keluarga bersehati melayani Tuhan, khususnya dalam hal keuangan.

Tuhan kita bukanlah Tuhan yang melihat jumlah persembahan, tapi Ia melihat ketulusan kita dalam memberi persembahan. Karena nama Ananias dan Safira ikut-ikutan orang memberikan persembahan, tetapi mereka tidak jujur kepada rasul dan Roh Kudus waktu memberikan persembahan. Meskipun peristiwa ini terjadi di dalam Perjanjian Baru, Roh Kudus sangat tegas menunjukkan keadilan-Nya, untuk menyatakan bahwa Dia adalah Allah yang Mahatahu. Dalam hal persembahan pasangan suami istri ini ingin menipu rasul, tetapi Petrus berbicara langsung kepada mereka bahwa apa yang mereka lakukan adalah menipu Roh Kudus. Sebab Roh Kudus adalah Allah Tritunggal juga, tidak ada yang tersembunyi di hadapan-Nya.

Apa yang bisa kita pelajari dari pasangan suami istri ini?

  1. Harus memiliki motivasi yang benar dalam melayani, jangan ikut-ikutan. Hendaklah kita meninjau terlebih dahulu apakah kita memiliki motivasi yang benar ketika melayani Tuhan. Pasangan suami istri ini melayani bukan hanya karena nama tapi mereka juga sangat mementingkan masalah uang. Karena masalah uang ini, mereka berani mencobai Roh Kudus.
  2. Mohon pimpinan Roh Kudus ketika keluarga bersama-sama melayani Tuhan. Meskipun Ananias dan Safira memiliki komunikasi yang baik, tapi mereka melayani menurut maksud diri sendiri. Dalam pelayanan kita mesti memohon pimpinan Tuhan, supaya apa yang kita lakukan sesuai dengan kehendak Tuhan. Tidak ada orang atau hal yang dapat menggantikan pimpinan Roh Kudus di dalam pelayanan kita, karena semua yang kita lakukan adalah untuk menyenangkan hati Tuhan. Karena itu, kita harus memiliki motivasi pelayanan yang benar dan memohon pimpinan Roh Kudus.

Dalam pelayanan, bersehati adalah satu faktor yang penting tapi harus disertai dengan motivasi yang benar dan memohon pimpinan Roh Kudus. Hanya bersehati saja tidak cukup, bahaya yang kita hadapi adalah sama seperti kejadian Ananias dan Safira. Keluarga bersama-sama melayani Tuhan oleh pimpinan Roh Kudus bukan di bawah pimpinan salah satu anggota keluarga. Ketika satu keluarga bersehati, maka tidak ada jarak di antara sesama anggota keluarga. Dengan motivasi pelayanan yang benar dan pimpinan Roh Kudus, keluarga bukan hanya akan menerima dan menikmati berkat, tapi juga dapat menjadi saluran berkat.