Hits: 396

Firman Tuhan yang kita dengar, baca dan renungkan bukan hanya sekedar memberikan hidup kepada kita, tetapi juga dapat mengubah hidup kita menjadi lebih baik. Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita (Ibr. 4:12). Tapi sayang, banyak umat Kristen setiap hari minggu beribadah dan mendengar Firman Tuhan, tetapi Firman Tuhan tidak mengubah hidup mereka. Kenyataannya masih ada orang Kristen menjadi koruptor, menjalankan bisnis dengan tidak jujur, pemabuk, penjudi dll. Apakah Firman Tuhan yang kita dengar sudah mengubah hidup kita?

Hari ini kita akan belajar dari perubahan hidup seorang sida-sida dari Etiopia. Apa yang terjadi dengan sida-sida dari Etiopia ini? Sida-sida Etiopia ini pergi ke Yerusalem untuk beribadah. Meskipun perjalanan dari Etiopia ke Yerusalem cukup jauh, tapi ia tetap pergi ke sana beribadah. Dalam perjalanan pulang sida-sida ini duduk di dalam keretanya sambil membaca kitab nabi Yesaya tentang Hamba yang menderita, yang dilukiskan seperti seekor domba yang dibawa ke pembantaian, tapi ia tidak mengerti. Allah tahu maka mengutus Filipus untuk menjelaskan arti kitab nabi Yesaya kepada sida-sida Etiopia ini. Setelah Filipus selesai menjelaskan, tiba-tiba sida-sida itu minta dibaptis. Tetapi Filipus bertanya kepada sida-sida itu, apakah ia sungguh-sungguh percaya? Jawab sida-sida itu dengan tegas dan yakin “Aku percaya, bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah.” Setelah itu sida-sida itu dibaptis maka terjadilah perubahan dalam diri sida-sida itu. Ia memperoleh keselamatan dan hidupnya berubah menjadi penuh sukacita. Firman Tuhan sungguh mengubah hidupnya, ia bukan hanya mendapatkan sukacita yang besar tetapi juga mendapatkan hidup yang kekal.

Apakah ketika kita datang beribadah kepada Tuhan dan mendengar Firman-Nya kita diubahkan? Apakah kita masih hidup di dalam dosa, senantiasa melakukan perbuatan-perbuatan yang menentang Firman Tuhan? Perubahan hidup sida-sida dari Etiopia ini memang tidak terlepas dari rencana dan kehendak Tuhan serta ada yang menjelaskan Firman kepadanya. Tetapi perubahan hidup itu juga harus dimulai dari diri sendiri. Sikap apa yang ditunjukkan oleh sida-sida dari Etiopia ini?

Pertama, sikap kerinduan untuk mencari kebenaran melalui Firman Tuhan. Ketika ia tidak mengerti, ia berusaha membaca dan merenungkan kembali. Karena itu dalam perjalanan pulang, ia duduk dalam keretanya sambil membaca kitab nabi Yesaya. Firman Tuhan akan mengubah kita, bila kita sungguh-sungguh memiliki hati yang haus dan rindu untuk memahami Firman Tuhan.

Kedua, menghargai waktu yang dimilikinya. Sida-sida Etiopia ini adalah seorang pembesar dan kepala perbendaharaan. Dengan jabatan seperti itu, tentu ia adalah orang yang sangat sibuk. Ketika ia kembali ketempatnya, ia sudah pasti sibuk dengan pekerjaannya dan tidak leluasa baca kitab suci lagi. Karena itu, dalam perjalanan pulang ia mengambil kesempatan itu. Waktu dimana ia membaca kitab suci itu adalah waktu dimana Firman Tuhan mengubah hidupnya. Kita sering katakan tidak punya waktu, tetapi sebenarnya kita yang tidak menghargai waktu dan kesempatan. Banyak orang hari minggu datang beribadah kepada Tuhan hanya sebagai rutinitas. Datang terlambat sudah menjadi biasa, waktu ibadah sambil main handphone dan ngobrol, dll. Kalau demikian bagaimanakah Firman itu dapat mengubah kita? Ibadah adalah waktu Firman Tuhan akan mengubah kita.

Oleh sebab itu mari kita mempersiapkan hati kita dengan baik-baik ketika kita datang beribadah kepada Tuhan, terlebih waktu kita sedang mendengar, membaca dan merenungkan Firman Tuhan harus dengan sepenuh hati. Kita harus beribadah dengan sikap rendah hati, hormat dan penuh konsentrasi, supaya Firman Tuhan mengubah hidup kita. Kiranya Tuhan memberkati kita. Amin.