Hits: 888

Mengumpulkan harta merupakan suatu hal yang tidak asing bagi kita semua! Tetapi sebagai umat kerajaan surga, mengapa kita mengabaikan, atau bahkan tidak mau mengumpulkan harta di surga? Karena kita tidak mengerti arti / tujuan hidup Kristen. Sering kali kita memutar-balikkan yang utama dan yang sekunder serta berpikir bahwa prihal yang penting dalam hidup kita adalah menikah, membeli rumah, pendidikan anak-anak, pemeliharaan kesehatan dan jaminan hari tua. Sesungguhnya semua ini adalah penunjang hidup, bukan tujuan hidup kita. Tetapi dunia membawa orang ke arah ini, dan mengatakan bahwa semuanya ini adalah yang paling penting. Konsep yang diberikan dunia kepada kita: Uang memberi saya rasa aman, uang mewakili nilai saya, yang karenanya kita mempercayai hal-hal yang salah dan menggantikan Tuhan dengan uang.

Harta karun pada zaman itu: gabah-gabah dalam lumbung, maka yang paling ditakuti adalah belalang dan tikus, dan pencuri menggali lubang untuk mencurinya (karena saat itu kebanyakan dinding terbuat dari tanah). Emas dan perak: Jika menguburnya di bawah tanah, benda logam akan berkorosi/berkarat  dan ada bahaya dicuri oleh pencuri juga. Semua ini tidak dapat memberikan jaminan kepada kita dan tidak kekal! Paulus ingin Timotius memperingatkan orang-orang kaya di dunia ini agar mereka jangan tinggi hati dan jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan, melainkan pada Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati. Peringatkanlah agar mereka itu berbuat baik, menjadi kaya dalam kebajikan, suka memberi dan membagi dan dengan demikian mengumpulkan suatu harta sebagai dasar yang baik bagi dirinya di waktu yang akan datang untuk mencapai hidup yang sebenarnya (1Tim. 6:17-19). Ini memberitahukan kita bahwa semua berkat datangnya dari Tuhan. Jadi kita harus menempatkan Tuhan di atas segalanya.

Meyer berkata: “Jika Kristus bukan Tuhan atas segalanya, Dia bukanlah Tuhan sama sekali.” Jadi jika Yesus bukan yang terutama dalam hidupmu, Dia bukanlah Tuhan sama sekali. Yesus Kristus adalah segalanya bagi kita, dan itu adalah harta yang tak ternilai, sehingga Dialah satu-satunya yang kita harus kita kejar. Ini yang dikatakan Mat. 6:21 “Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.” Jika  yang kita cintai adalah Allah di surga, maka kita akan fokus pada Allah di surga. Kita akan berusaha keras dan menggunakan kekayaan, energi, dan waktu kita untuk mengumpulkan harga di surga.

Kita harus memakai apa yang kita miliki di dalam hidup ini untuk menjadi berkat bagi orang lain. Seperti yang dikatakan Aiden Wilson Tozer: “Bagian yang paling mulia dari iman Kristen adalah membuat sesuatu yang bernilai rendah berubah menjadi bernilai tinggi melalui iman dan kasih. Harta duniawi dapat diubah menjadi harta surgawi. Seperti dengan uang kita bisa memberikan makanan bagi yang lapar, pakaian bagi orang miskin, juga dapat mendukung pelayanan misionaris dsb. Harta duniawi apa pun yang bersifat sementara dapat berubah menjadi harta yang kekal. Apa pun itu, yang dipersembahkan kepada Kristus akan segera diterima oleh kekekalan.

Matius ingin kita hanya melayani Tuhan dan mengasihi Tuhan, serta hanya berfokus pada Tuhan saja. Kemudian dengan kasih Tuhan untuk mengasihi orang lain. Dengan cara ini kita dapat mengumpulkan harta di surga dan menerima pahala dari Tuhan, yaitu bagian yang disimpan-Nya di surga bagi kita (1Ptr. 1:4). Seperti yang Paulus katakan: “Aku akan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, di dalam Kristus Yesus.” Inilah yang harus kita kejar dan merupakan pengharapan kita.

Tapi mengapa kita tidak mau mengumpulkan harta di surga? Karena mata kita memiliki masalah, kita hanya fokus pada mengumpulkan harta di dunia. Cara kita melihat realitas menentukan apakah kita hidup di dalam terang atau masih di dalam gelap. Mata yang jernih hanya menemukan satu harta, dan harta itu adalah Tuhan. Mata yang jernih akan membuat kita untuk mengumpulkan harta di surga, melayani Tuhan, dan bukan Mamon.

Mengumpulkan harta di surga : 1. Mengandalkan Tuhan Yesus lebih baik daripada mengandalkan harta  karena Dia adalah gembala kita.(1Tes. 6:17). 2. Mengejar Tuhan Yesus lebih baik daripada memiliki harta di dunia karena Dia adalah Tuhan kita. Jangan biarkan hal lain membuat kita melupakan kedaulatan Tuhan, kehendak Tuhan, dan firman Tuhan. 3. Meneladani Tuhan Yesus, menjual harta untuk membantu orang lain karena Dia adalah sumber kasih. Kekayaan dunia ini melayang lenyap dalam sekejap mata. Tidak ada yang dapat bertahan selamanya, kecuali kemampuan yang diberikan Allah kepada kita untuk melakukan sesuatu bagi orang lain dan Tuhan.