Hits: 17

Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun! (Alangkah baiknya dan senangnya, kalau umat Allah hidup rukun!) Memang akan sangat baik dan indah bila kita bisa hidup rukun bersama dengan orang lain. Baik di rumah, kantor maupun hidup di tengah-tengah masyarakat. “Damai dan rukun itu Indah”

Bagian ini adalah nasehat Petrus kepada suami istri, supaya dalam sebuah keluarga, khususnya suami istri, memiliki hubungan yang baik, dan hidup rukun. Kalau kita perhatikan ternyata masih ada hubungannya dengan pasal sebelumnya.  1 Petrus 2:17 Hormatilah semua orang, kasihilah saudara-saudaramu, takutlah akan Allah, hormatilah raja! 2:18 Hai kamu, hamba-hamba, tunduklah dengan penuh ketakutan kepada tuanmu, bukan saja kepada yang baik dan peramah, tetapi juga kepada yang bengis. Artinya sejak awal Petrus ingin semua orang bisa hidup rukun.

Apakah  kunci hidup rukun dalam hubungan suami istri dari 1 Petrus 3:1-7?

  1. Perbuatan yang baik (V.1-2). Tunduk kepada suami tidak gampang, apalagi kehidupan suami yang tidak baik. Seperti yang terjadi pada waktu itu, suami tidak mau taat pada Firman. Walaupun demikian Petrus menasehati para istri bisa tunduk kepada suami. Caranya tetap menunjukkan perilaku atau perbuatan yang baik. Istri tidak perlu berkata-kata, hanya tunjukkanlah perbuatan baik, dan bila suami melihat, mereka akan berubah. Praktek atau perbuatan nyata itu lebih penting daripada sekedar teori atau perkataan.
  2. Memiliki batiniah yang baik (V.3-6). Sesuatu yang baik dan indah di dalam, keluarnya pasti baik dan menyenangkan. Kalau hati dan pikiran kita mulai memikirkan dan merencanakan yang jahat, maka yang terjadi adalah kita melakukan kejahatan. Dalam bagian firman Tuhan ini jelaslah bahwa memiliki batiniah yang baik jauh lebih penting dari memperhatikan yang lahiriah. Bagi Paulus manusia lahiriah boleh semakin merosot, tetapi batiniah harus dibaharui dari sehari ke sehari ( 2Kor.4:16). Karena itu, kita harus menunjukkan bahwa kita memiliki kedewasaan spiritual yang baik.
  3. Hidup Bijaksana (V.7). Orang yang bijak, akan selalu hati-hati dalam bertindak dan bersikap. Ia selalu berpikir sebelum bertindak. Orang yang bijak akan menghasilkan hal-hal yang positif dan berguna. Dalam menghadapi permasalahan orang yang bijaksana tidak hanya memikirkan kepentingannya sendiri tetapi kepentingan orang lain atau orang banyak juga. Orang bijak tidak akan egois.

Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila kita semua bisa hidup bersama dengan rukun! Tuhan memberkati kita.