Hits: 101
Minggu lalu kita telah merenungkan bagaimana bangsa Israel berontak dan melawan Tuhan, sehingga Tuhan menghukum mereka secara langsung dengan ular berbisa. Tapi tatkala mereka bertobat dan berseru kepada Tuhan, maka Tuhan memerintahkan Musa untuk membuat ular tembaga; agar setiap orang yang mau taat akan sembuh kalau memandang kepada ular tembaga itu. Namun, untuk waktu yang lama, bangsa Israel malah menyembah ular tembaga, sehingga raja Hizkia menghancurkannya. Ini menjelaskan kelemahan kita umat manusia. Jika kita tidak mengutamakan Tuhan, maka kita akan memberhalakan sesuatu dan bahkan diri kita sendiri sebagai Tuhan kita.
Dari bagian firman Tuhan kita hari ini, ditambah ayat-ayat sebelum dan sesudahnya, kita dapat melihat bahwa jika seseorang tidak memuliakan Allah dan bersyukur kepada-Nya, akan mudah jatuh ke dalam kehidupan yang memberhalakan ciptaan. Dari ayat 18-20 kita membaca bahwa pada dasarnya manusia tahu akan kuasa Allah dan bahkan Dia akan murka dan menghukum dosa-dosa kita. Di zaman Perjanjian Lama, Tuhan akan secara langsung menghukum dosa manusia, tetapi di zaman Perjanjian Baru Tuhan tidak melakukan ini. Ayat 20 memberitahukan kita bahwa sesungguhnya kita tidak dapat berdalih dengan kuasa Tuhan, tetapi pada kenyataannya kita akan selalu membuat alasan untuk tidak kembali ke apa yang Tuhan inginkan.
Ayat 21-23 mencatat bahwa jika kita tidak berhati-hati (tidak memuliakan Allah dan berterima kasih kepada-Nya) kita akan menyembah ciptaanNya sebagai berhala kita, dan bahkan dalam ayat 25 memberitahukan kita bahwa kita akan melupakan Allah. Karena itu, dalam kehidupan kita sehari-hari kita harus terus-menerus mengingatkan diri kita sendiri apakah kita telah memuliakan Allah dan berterima kasih kepada-Nya.
Dalam kehidupan, kita harus menyelesaikan beberapa altar berhala modern, yaitu: altar materialistis, altar harga diri, altar sains dan teknologi, dan altar penggenapan diri. Di dunia yang bobrok ini, kita sering menghadapi godaan yang membuat kita semakin jauh dari Tuhan. Seperti yang dicatat dalam 1Yoh. 2:16, “Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.” Kita harus berhati-hati dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Kita harus selalu mengingatkan diri kita sendiri untuk merasa puas dan memiliki sikap pengendalian diri. Kita harus ingat: “Tidak ada alasan yang lebih baik untuk mengabaikan Tuhan, kita patut berterima kasih kepada Tuhan!”