Hits: 107

Dalam semua agama besar di dunia, makam dari pemimpin agama menjadi obyek penyembahan para umatnya dan tulang-tulang mereka tetap ada di dalam kubur. Akan tetapi kubur Yesus Kristus kosong dan di luarnya ada seuntai kalimat menjelaskan kepada dunia: “Dia tidak ada di sini, Ia sudah bangkit!”. Kebangkitan Yesus Kristus adalah dasar dari iman kita; andaikata Yesus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kita. Sekalipun semangat-Nya luar biasa, dalil-Nya baik sekali, kasih-Nya besar dan sangat menyentuh orang….semua ini juga tidak ada gunanya.

Kebangkitan Yesus memberitahukan kita bahwa Dia bukan “manusia menjadi Allah”, seperti konsep agama secara umum, bahwa selama orang berbuat baik atau melakukan perbuatan amal mereka akan dapat menjadi Allah. Sesungguhnya konsep yang salah ini adalah buah pemikiran   manusia setelah Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa dan jauh dari Tuhan. Mereka berpikir bahwa dengan menyemat daun pohon ara dan membuat cawat dipakai akan bisa memperbaiki kesalahan mereka sendiri. Tapi begitu mereka mendengar suara Tuhan, mereka segera bersembunyi di antara pohon-pohonan. Sebab masalah kejiwaan tidak dapat diselesaikan dengan tindakan secara lahiriah. Ketika Adam dan Hawa meninggalkan Tuhan, semua manusia telah menjadi orang-orang berdosa, karena itu “manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi”.

“Kematian” bukan maksud Tuhan ketika menciptakan manusia, tetapi karena Adam dan Hawa mendengarkan Iblis, ingin menjadi Allah sendiri, sehingga menyebabkan manusia terpisah dari Allah dan mengakibatkan terkutuklah segala yang ada di dunia ini (Kej. 3:14, 17-19). Jadi, kematian adalah akibat dari Adam dan Hawa meninggalkan Tuhan, juga merupakan satu tanda, yang memberitahukan kepada manusia agar segera kembali ke hadapan Tuhan! Kasih karunia yang melimpah dari Allah kepada manusia, sehingga melalui karya besar penebusan-Nya yang digenapi di atas kayu salib, membuat dosa-dosa diampuni dan manusia dapat kembali ke hadapan-Nya dan menjadi anak-anak-Nya. Kebangkitan Tuhan Yesus memberitahukan kita tentang apa?

  1. Dia adalah Anak Allah: “ Anak Allah” adalah Allah yang benar. Ini bukan berarti Allah melahirkan seorang putra, tapi seperti yang tertulis di Yoh. 1:1, 14 “ Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.” “Firman” adalah Allah. “Firman” itu telah menjadi manusia, yaitu Allah menjadi manusia, Dia adalah Allah yang benar dan Esa, pencipta alam semesta ini dan segala isinya, telah menjadi manusia datang ke dunia ini, inilah “Anak Allah”

Semua perkataan dan perbuatan Yesus Kristus selama hidup-Nya, tak terduga oleh manusia; Ia dilahirkan melalui perawan Maria, karena itu Ia bukan keturunan Adam dan Hawa, jadi tidak adalah masalah dosa asal; kematian-Nya – membuat tabir Bait Suci terbelah dua, penghalang  antara manusia dan Allah telah dirobohkan, maka manusia bisa datang ke hadapan Tuhan; kematian-Nya – Ia bukan hanya bangkit dari antara orang mati, tapi Ia juga akan hidup selamanya dan dapat menyelesaikan segala persoalan hidup kita. Semua ini membuktikan bahwa Ia adalah Anak Allah.

  1. Ia telah membayar lunas harga dosa: umumnya orang mengatakan bahwa kematian adalah tiket sekali jalan, pergi dan tidak pernah kembali. Tetapi Yesus menghancurkan konsep dan pendapat ini, Ia sudah masuk, dan setelah tiga hari Ia keluar lagi.

Seperti hari ini ada orang yang tidak dapat membayar utang dan akan dimasukkan ke dalam penjara, jika Anda mau menyelamatkan dia, pasti harus membawa cukup uang untuk melunasi utangnya, kalau tidak Anda yang menggantikan dia dipenjarakan. Dosa adalah seperti berhutang, manusia berdosa berarti berhutang keadilan kepada Allah, dan upah “dosa” adalah maut. Orang-orang bijak dan agung pada zaman dulu, termasuk nenek moyang kita, terkunci di dalam penjara “kematian” dan tidak lagi keluar, tetapi Yesus Kristus bangkit dari antara orang mati, Dia bukan hanya menanggung semua dosa manusia, tapi juga telah membayar lunas harga dosa.

“Ia telah menyatakan diri-Nya, supaya Ia menghapus segala dosa,…..Anak Allah menyatakan diri-Nya, yaitu supaya Ia membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu (1Yoh. 3:5,8). Kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati telah menyelesaikan masalah dosa dan membayar lunas harga dosa. Melalui darah Yesus, dosa-dosa kita telah diampuni, dan kita tidak lagi dikuasai oleh dosa, Iblis juga tidak dapat mengugat dan menguasai kita lagi. Ia telah menghancurkan kepala ular.

  1. Kita juga akan dibangkitkan: Yesus Kristus bangkit dari antara orang mati, membuktikan bahwa kita juga akan bangkit (2Kor. 4:14). Tubuh manusia akan binasa, tetapi tetap harus dirawat baik-baik untuk hidup bagi Tuhan, seperti benih yang ditanam di dalam tanah, tetap harus meluku dan menyiangi, baru akan bertumbuh dengan baik. Karena itu, bagaimana hidupmu di bumi ini akan mempengaruhi kecerahanmu pada waktu kebangkitan nanti. Di dunia ada penderitaan, tapi jika kamu bersabar dan bertahan hidup bagi Tuhan, maka sukacita kekal adalah tak tertandingi. Karena itu, “giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.”
  2. Tuhan Yesus menyertai kita: kebangkitan Yesus juga menunjukkan kepada kita, bahwa Dia menyertai kita. Dari sejak kebangkitan-Nya, selama empat puluh hari Ia masih di dunia berulangkali menampakkan diri kepada murid-murid, menghibur, membimbing, mengajar, mengutus mereka…semua ini juga memberitahukan kita, walaupun Ia telah bangkit dan naik ke sorga, tapi Ia juga adalah Tuhan yang Maha ada, yang setiap saat ada bersama kita dan terus menghibur, membimbing, mengajar, mengutus,…..kita.