Hits: 298

Beberapa hari lagi kita akan merayakan Jumat Agung dan hari Paskah. Hari dimana Yesus rela menderita dan akhirnya harus mati di kayu salib demi kita manusia yang berdosa, tapi puji Tuhan, pada hari ketiga setelah kematian-Nya, Dia bangkit dari kubur-Nya. Masa-masa sebelum Jumat Agung, ada banyak peristiwa yang terjadi. Salah satunya adalah peristiwa Yesus masuk ke Yerusalem dengan mengendarai seekor keledai muda. Dalam peristiwa ini ada kejadian dan pelajaran yang sangat menarik. Injil Markus mencatat, sebelum Yesus masuk ke Yerusalem, Ia sudah tahu bagaimana kondisi Yerusalem. Karena itu Ia menyuruh dua murid-Nya, dengan pesan  “Pergilah ke kampung yang di depanmu itu. Pada waktu kamu masuk di situ, kamu akan segera menemukan seekor keledai muda terikat, yang belum pernah ditunggangi orang. Lepaskan keledai itu dan bawalah ke mari. Dan jika ada orang mengatakan kepadamu: Mengapa kamu lakukan itu, jawablah: Tuhan memerlukannya. Ia akan segera mengembalikannya ke sini.” (ayat 2-3) Dan semua yang  dikatakan Yesus kepada murid-murid-Nya sungguh amat tepat.

Melalui peristiwa masuknya Yesus ke Yerusalem ada 3 hal penting yang akan kita renungkan bersama-sama:

  1. Apakah Yesus adalah Raja? Bagi kita yang sudah lama mengikut Yesus tentu tidak sulit menjawab pertanyaan ini. Ya, Yesus adalah raja, banyak bagian Alkitab yang menjelaskan hal ini. Tetapi melihat gambaran di Mrk. 11:1-11, apakah kita yakin bahwa Yesus yang masuk ke Yerusalam adalah raja? Kalau Dia adalah raja, kenapa menunggang keledai, bukannya kuda yang gagah perkasa. Kalau Dia adalah raja tentu ada pengawal yang gagah perkasa dan alas jalan yang dilalui-Nya seharusnya bukan dari pakaian tetapi karpet yang indah. Tapi walaupun bukan kuda yang ditunggangi-Nya dan tidak ada pengawal yang gagah mendampingi-Nya, Yesus tetap adalah raja. Yesus adalah raja yang berbeda dengan raja dunia ini. Dari perkataan-Nya yang penuh kuasa dan sambutan penduduk Yerusalem yang memuji-Nya membuktikan dan menunjukkan bahwa Dia adalah raja.
  2. Mengapa Yesus masuk ke Yerusalem dengan cara yang demikian? Sebagai seorang raja apa yang Yesus ingin tunjukkan dengan menunggangi seekor kedelai masuk ke Yerusalem? Yesus ingin menunjukkan bahwa Dia adalah raja yang berbeda dengan raja dunia seperti konsep pikiran manusia. Ketika Yesus masuk ke Yerusalem dengan cara seperti ini, Ia memperkenalkan diri-Nya sebagai raja yang Mahakuasa dan Mahatahu (ay.2-3), raja pembawa damai dan lemah lembut (ayat 4), serta raja yang rendah hati (ay 7-8).
  3. Keteladanan penduduk Yerusalem dalam menyambut Sang Raja. Karena Yesus adalah Raja dan Dia adalah Raja yang berkuasa, Raja damai, Raja yang lemah lembut serta Raja yang rendah hati, maka penduduk Yerusalem meresponinya dengan baik. Apa yang dilakukan penduduk Yerusalem? Dengan rela hati memberikan keledainya dipakai oleh Yesus sebagai raja (ay 5-6) dan memberikan yang terbaik yang belum pernah ditunggangi orang bagi Sang Raja. Pakaian yang biasanya mereka pakai, mereka gunakan sebagai alas untuk sang raja dan ada pula yang menyebarkan ranting-ranting hijau yang mereka ambil dari lading (ay. 7-8). Sambil mengiringi Yesus dari depan dan belakang, orang-orang terus menerus memuji dan memuliakan Sang Raja.

Bagaimana dengan kehidupan kita hari ini? Yesus sebagai Sang Raja telah Datang. Dia adalah juruselamat dan raja kita. Kita sudah mengikuti-Nya bertahun-tahun, apakah kita memiliki sikap kerelaan hati  dalam memberi  yang kita miliki untuk dipakai oleh Sang Raja kita? Apakah kita memberikan yang terbaik kepada Sang Raja yang telah datang?  Apakah sepanjang hidup kita dalam mengikuti Sang Raja, kita senantiasa memuji dan memuliakan nama-Nya? Jumat Agung dan Paskah akan segera tiba. Bagaimana persiapan hati kita merayakan Sang Raja yang telah bersedia menderita dan mati untuk menebus dosa-dosa kita? Kiranya Tuhan memberkati kita. Amin.