Hits: 107

Kita selalu mengklaim Allah kita luar biasa, penuh kasih, mahabesar dan dahsyat.  Kebaikan Allah luar biasa dalam hidup kita. Tetapi jangan lupa, bahwa Allah kita juga adalah Allah yang murka. Tema kita hari ini “Allah itu Sempurna dan Kudus”. Allah yang kita sembah sempurna dan kudus. Hari ini kita akan lebih berfokus pada Allah itu kudus, tetapi kaitannya Allah itu sempurna. Dari Allah kudus, kita akan melihat Allah itu sempurna.

Pertama, Darimana kita tahu Allah itu kudus? Darimanakah kita melihat  kekudusan Allah? Dari Kitab Imamat ini kita tahu bahwa Allah itu kudus adalah dari pengakuan-Nya sendiri. “Akulah Tuhan, Allahmu. Aku ini kudus.” Selain dari pengakuan-Nya, juga dari perintah-Nya untuk kehidupan manusia kita dapat melihat Allah itu kudus. Allah memberikan perintah kepada bangsa Israel: : Inilah binatang-binatang yang boleh kamu makan (V.2), Tetapi inilah yang tidak boleh kamu makan (V.4) Kalau kita membaca seterusnya sampai ayat 47, maka kita akan melihat, mana yang diperbolehkan dan mana yang tidak di perbolehkan. Mengapa Allah melarang ini boleh makan dan ini tidak boleh makan? Karena Allah itu kudus. Dalam perintah-Nya: Ada haram, ada yang halal. (V7), ada jijik (kotor) ada yang bersih. (V.10), ada yang najis, ada yang tahir (V.47). Haram, jijik dan Najis menggambarkan tidak kudus.

Sebenarnya kekudusan Allah sangat jelas terlihat dalam penciptaan Allah akan alam semesta dan manusia. Ketika manusia jatuh kedalam dosa, maka manusia tidak bisa secara langsung berhadapan dengan Allah, manusia tidak bisa melihat Allah. Allah kudus, manusia menjadi hina karena jatuh dalam dosa, maka pada saat Allah datang kepada mereka, manusia itu tidak dapat melihat Allah tetapi hanya bisa mendengarkan bunyi langkah Tuhan (Kejadian 3:8). Allah itu adalah kudus dan tak bercela (sempurna).

Kedua, Karena Allah itu kudus, maka kita harus hidup kudus. Imamat 11:44-45, ini adalah perintah dari Allah yang harus ditaati oleh bangsa Israel pada waktu itu. Bangsa Israel tidak ada pilihan, dan tidak bisa menolak. Tidak melakukan perintah Allah pasti ada konsekwensinya/akibatnya. Mereka telah dipanggil keluar dan mereka harus mentaati perintah Allah. Kita bukan bangsa Israel, tetapi kita juga telah dipanggil keluar dari kegelapan, maka kita harus hidup sebagai anak-anak yang taat dan hidup tidak menuruti hawa nafsu dan mampu menguasi diri dari hal-hal yang najis (I Petrus1:14-15). Hidup kudus memang tidak mudah, tetapi kita tetap harus berusaha dan terus bersandar pada Tuhan. Tanpa hidup kudus kita tidak bisa melihat Allah (Ibr 12:14). Dengan demikian dari kekudusan Allah, kita sekaligus bisa melihat kesempurnaan Allah. Matius 5:48 Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna. Hendaklah kita hidup kudus dan sempurna di hadapan Tuhan. Kiranya Tuhan memberkati kita. Amin.