Hits: 26

Kemudian Samuel mengambil sebuah batu dan mendirikannya antara Mizpa dan Yesana; ia menamainya Eben-Haezer, katanya: “Sampai di sini TUHAN menolong kita.” (1 Sam.7:12). Ketika Yosua memimpin orang Israel menyeberangi sungai Yordan, ia melakukan apa yang dilakukan Samuel juga “ Yosua memerintahkan untuk mengangkat dua belas batu dari tengah Sungai Yordan sebagai batu peringatan” (Lht. Yos. 4: 6-7).  Setiap kali orang Israel melihat batu itu, mereka diingatkan bahwa Tuhan pernah memakai kuasa-Nya yang luar biasa untuk menolong mereka.

Samuel mendirikan batu yang diberi nama Eben-Haezer, agar bangsa Israel tidak pernah lupa bahwa ketika mereka berperang melawan orang Filistin, Tuhan terlibat di dalamnya untuk menyelamatkan mereka dari ancaman orang Filistin. Tanpa pertolongan Tuhan maka mereka tidak akan menang. Samuel mendirikan batu Eben-Haezer agar bangsa Israel mengingat pertolongan dan penyertaan Tuhan. Dia berkata, ” Sampai di sini TUHAN menolong kita.” Ini tidak berarti bahwa pertolongan Tuhan berakhir di sini dan tidak akan membantu lagi, tetapi yang dimaksud adalah agar mereka merenungkan apa yang Tuhan telah lakukan untuk mereka di masa lalu, itu juga merupakan pernyataan harapan bahwa jika Tuhan sudah sejauh ini membantu kita, Dia akan terus membantu kita. Setiap kali orang Israel melihat batu Eben-Haezer, mereka akan teringat akan Tuhan:  pimpinan, kasih karunia, pertolongan, dan kebaikan-Nya. Semua ini akan membuat mereka mengucap syukur kepada Tuhan dan itu akan menguatkan mereka untuk terus maju.

Percayalah bahwa masing-masing dari kita memiliki batu peringatannya sendiri. Saya berharap ketika kita melihat atau teringat akan batu peringatan dalam hidup kita, kita juga dapat berkata seperti Samuel: “Sampai di sini Tuhan menolong kita”. Tuhan menyertai kita. Ketika kita merasakan kehadiran Tuhan, kita akan mengucap syukur dalam segala hal, tidak peduli keadaan sesulit apapun. Ketika kita masing-masing datang kepada Tuhan Yesus dan menerima Dia sebagai Juruselamat, kita harus yakin bahwa kita memiliki janji akan penyertaan Tuhan. Karena Tuhan Yesus sangat jelas berkata, “Aku menyertaimu sampai akhir zaman.”

Penyertaan Tuhan bukan berarti Tuhan menjamin umat-Nya hidup tanpa masalah, tetapi penyertaan Tuhan berarti Dia akan membimbing umat-Nya saat mengalami masalah. Penyertaan Tuhan tidak membuat umat Kristiani hidup dengan lancar, tapi mereka juga mengalami pergumulan, khawatir, menangis dan menderita, tetapi bedanya adalah mereka memiliki Tuhan yang penuh kasih dan maha kuasa yang akan terus memimpin dan memberi mereka kekuatan.

Ada seorang tokoh penting dalam Perjanjian Baru, yaitu rasul Paulus, seorang yang begitu bersemangat untuk pekerjaan Tuhan. Dalam pelayanannya, ia juga menghadapi banyak pergumulan dan masalah (Lht. 2 Korintus 11:23-28). Apakah Tuhan tidak menyertainya? Tentu tidak, kita yakin Tuhan menyertainya dan memampukan dia menunaikan setiap misi yang Tuhan percayakan kepadanya, hingga akhir hayatnya dia berkata: “ Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman (2 Timotius 4:7).

Janji penyertaan Tuhan,  Eben-Haezer – Tuhan telah menolong kami hingga saat ini. Ulangan 31: 8, “Sebab TUHAN, Dia sendiri akan berjalan di depanmu, Dia sendiri akan menyertai engkau, Dia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau; janganlah takut dan janganlah patah hati.”

Kita baru saja memasuki tahun yang baru, saat kita memasuki tahun yang baru ini, apakah hati kita penuh dengan rasa syukur atau keluh kesah? Di tengah kesulitan hidup, stres, penderitaan, kekurangan, kegagalan dan begitu banyak masalah lainnya, memang tidak mudah untuk bersyukur. Tetapi jangan lupa, mengucap syukurlah dalam segala hal, karena itulah kehendak Tuhan bagi kita di dalam Kristus Yesus.