Hits: 144

Melewati Tahun Baru Tionghoa kita diingatkan bahwa keluarga kita layaknya sebagai sebuah gereja di mana setiap dari kita di dalam keluarga haruslah memiliki relasi yang baik dengan Tuhan dan akan membawa berkat bukan hanya di dalam saja tetapi dapat menjadi berkat bagi orang lain. Gereja sendiri di dalam fungsinya ada yang memberikan definisi sebagai organisasi dengan hubungan yang bertahan dari waktu ke waktu dan konteks, di mana orang berusaha untuk memenuhi kebutuhan mereka akan rasa memiliki dan keterikatan serta untuk berbagi tujuan hidup, bantuan, dan sumber daya. Di dalam membangun keluarga yang sehat pastinya kita dengan pertolongan dari Tuhan saja untuk terus bertahan dan berusaha di dalam membangun keluarga yang sehat di dalam Tuhan.

Dalam Kejadian 6: 9-22 mencatat seorang tokoh Alkitab yang sungguh luar biasa untuk membangun relasi yang baik dengan Tuhan, membawa satu keluarganya di dalam keselamatan yang dari Tuhan. Dalam ayat 9 dicatat bahwa Nuh adalah benar di mata Tuhan, hidup bergaul dengan-Nya dan tidak bercela. Dalam konteks ayat ini, kita butuh melihat kembali semuanya itu diawali dengan ayat 8 yang mencatat Nuh mendapat kasih karunia di mata Tuhan dimana ini berarti semuanya juga karena kasih karunia Tuhan yang mendahului semuanya itu.

Selanjutnya hal yang dilakukan oleh Nuh adalah senantiasa hidup bergaul dengan Allah atau dengan arti yang lain adalah hidup berjalan bersama dengan Allah. Walaupun dengan proses yang panjang, melalui begitu banyak ujian, tetapi Nuh mengerti bagaimana untuk menginvestasikan hidupnya kepada hal yang kekal. Yang terakhir adalah Nuh terus berusaha untuk hidup tidak bercela dan mengejar sempurna di dalam setiap proses dalam kehidupannya. Nuh senantiasa dengan hidup menaati perintah Tuhan untuk memisahkan diri dari kejahatan moral masyarakat di sekitarnya dan hidup dalam takut akan Allah. Akhirnya bukan hanya dia saja yang selamat, tetapi satu keluarga pun diselamatkan karena ketaatan penuh dari Nuh.

Dalam mengejar hidup pribadi dan keluarga yang sehat di dalam Tuhan, sudah sepatutnya kita harus menyadari bahwa kita semuanya adalah orang-orang yang ada di dalam kasih karunia Tuhan. Kita semuanya sudah dibenarkan oleh iman dan bukan dari hasil usaha kita, oleh sebab itu kita harus penuh rasa ucapan syukur dan bertanggung jawab untuk memiliki hubungan yang baik dengan Tuhan. Dalam perjalanan hidup kita baik pribadi maupun keluarga haruslah mengejar akan hidup yang sungguh-sungguh berjalan bersama Tuhan, dengan demikian hidup kita akan semakin lebih dekat kepada-Nya.

Poin terakhir yang penting adalah bagaimana kita juga harus menjaga akan kekudusan hidup kita sehingga hidup kita tetaplah tidak bercela di hadapan Tuhan. Dari peristiwa Nuh kita dapat belajar bahwa berkat akan kita alami di dalam kehidupan kita, bukan untuk pribadi kita sendiri, akan tetapi juga menjadi berkat bagi keluarga kita. Tiga hal inilah yang membawa kita bukan hanya sehat secara rohani untuk pribadi kita, akan tetapi juga untuk keluarga kita dan kita pun dapat bersama-sama menikmati anugerah Tuhan.