Hits: 512

Sebagai seorang Kristen kita benar-benar harus fokus pada iman kita, karena iman yang membuat kita dibenarkan. Namun, jika kita hanya berhenti pada keyakinan kita dan perilaku hidup kita sehari-hari tidak menurut kebenaran, maka iman kita disebut iman yang tidak berbuah. Sejak kita percaya kepada Yesus, seharusnya kita mengikuti teladan-Nya, bagaimana Ia mengasihi Allah Bapa dan juga mengasihi orang-orang di sekelilingnya. Karena itu, iman kita harus dinyatakan dalam perbuatan.

Kitab Yakobus sangat jelas mencatat bahwa iman harus disertai dengan perbuatan, seperti yang tertulis dalam nas kita hari ini. Yak. 2:14-26 memberitahukan kita bahwa iman tanpa perbuatan adalah mati. Orang-orang bisa melihat apakah kita orang Kristen adalah melalui perilaku kita. Jika kita orang Kristen tidak memiliki kesaksian hidup atau perbuatan yang baik, orang-orang dunia akan mempunyai pandangan yang sangat negatif terhadap kita. Hanya melalui iman kita yang disertai dengan perbuatan barulah kita dapat mempergaruhi orang-orang di sekeliling kita untuk mengenal Yesus dan percaya kepada-Nya.

Sama seperti tema kita hari ini “Praktek Iman”, kita harus terus melatih iman yang disertai perbuatan. Dalam Yak. 2:17, 20 dicatat ada dua bagian yang bisa kita latih yaitu iman yang hidup dan hidup yang penuh.

Pertama, ayat 17 mengatakan bahwa iman tanpa perbuatan pada hakekatnya adalah mati, karena itu kita harus menyatakan /menghidupkan iman kita. Hidup adalah memiliki nyawa, ini berarti kita harus proaktif dalam hidup. Bagaikan ikan hidup akan berenang dengan aktif menghadapi arus, kita orang Kristen juga harus hidup aktif melayani Tuhan. Dengan hidup ini, kita juga ingin mempengaruhi orang lain sehingga mereka hidup. Dengan kata lain, kami ingin membantu orang lain sehingga mereka dapat melihat Yesus dalam hidup kita.

Kedua, ayat 20 mengatakan bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong, karena itu kita harus membuatnya penuh. Sering kita menjadi orang Kristen yang keropos, akibatnya kita mudah hancur/pecah. Sama seperti ubin lantai rumah kita, jika kita tidak menaruh cukup kapur maka ubin lantai itu akan mudah pecah. Oleh karena itu, kita harus mengisi penuh iman kita yang kosong dengan Firman Tuhan. Sebagai contoh kata-kata kita orang-orang Kristen harus berisi dan membangun orang lain dan bukan omong kosong atau kata-kata yang tidak berguna.

Dengan adanya dua iman ini, maka iman kita pasti akan disertai perbuatan, sehingga melalui perbuatan kita orang melihat iman kita. Hal ini berkaitan juga dengan bagaimana kita menjalani perjalanan hidup kita ke depan, lebih- lebih dalam masa Tahun baru Tionghua ini, kita harus memiliki iman yang iman dan iman yang penuh, kita harus terlebih dahulu menyerahkan segala beban kita, termasuk segala pelanggaran kita kepada Yesus, jika tidak sulit bagi kita untuk mempraktekkan iman seperti ini. Kiranya Tuhan menolong dan memberkati kita. Selamat Tahun Baru Tionghua.