Hits: 44

Dari masa gereja mula-mula hingga masa kini, sebagian orang pernah meninggalkan iman Kristen dan menjadi tidak percaya kepada Yesus Kristus karena terpengaruh oleh ajaran sesat yang memiliki pemahaman yang tidak benar tentang Dia. Bagaimana sebenarnya pemahaman yang benar tentang Yesus Kristus?

Dalam pemahaman cukup banyak orang saat gereja mula-mula, antikristus adalah individu supranatural yang akan datang di akhir zaman. Ia adalah penantang dari Kristus dan iman Kristen (kepercayaan kepada Kristus). Pada saat ia datang, ia akan melakukan mukjizat-mukjizat (hal supranatural) yang akan membuat orang-orang yang melihatnya terkesima dan meninggalkan Kristus serta mengikut antikristus (bdk. Wahyu 13 tentang binatang yang keluar dari laut yang menyembah naga, dan yang mengeluarkan kata-kata hujat kepada Allah dan binatang yang keluar dari dalam bumi yang membuat orang-orang menyembah patung binatang).

Surat 1 Yohanes menekankan aspek berbeda dari antikristus walaupun Yohanes juga mengikuti tradisi ini. Yang sama dengan pandangan sebelumnya adalah kedatangan antikristus menunjukkan bahwa ini adalah “waktu yang terakhir”. Namun, dalam pemahaman 1 Yohanes, antikristus telah datang ke dalam dunia. Jadi dia bukan figur yang dinantikan kedatangannya yang diyakini akan terjadi di akhir zaman. Selain itu, bukan hanya satu individu antikristus tetapi banyak antikristus (2:18). Karena tidak percaya bahwa Yesus telah datang sebagai manusia (dalam daging), orang-orang ini telah pergi keluar dan meninggalkan jemaat. Mereka tidak mengenal dan menerima kebenaran tersebut (2:21). Siapakah antikristus dan apa kebenaran tentang Yesus Kristus yang mereka tidak kenal dan terima?

Pertama, antikristus adalah orang-orang yang tidak mengakui bahwa Yesus adalah Kristus (2:22). Orang yang menyangkal Yesus sebagai Kristus yaitu “Yang Diurapi” (yang diutus dan mendapatkan penugasan khusus dari Allah) berarti bukan hanya menyangkal Anak (Yesus) tetapi menyangkal Allah sendiri (2:22). Pentingnya dari kesimpulan ini adalah bahwa orang-orang yang tidak menerima Yesus adalah orang-orang yang tidak percaya kepada Allah (Bapa) padahal jemaat Yohanes yang kebanyakan punya latar belakang Yahudi seharusnya adalah orang-orang yang percaya kepada Allah. Siapa yang menyangkal Yesus sebagai Kristus berarti menyangkal keyakinan dasarnya yaitu bahwa Allah itu ada. Orang-orang seperti ini tidak memiliki Bapa, yaitu sesungguhnya mereka bukan umat Allah yang percaya kepada Allah.

Kedua, antikritus adalah orang-orang yang tidak mengaku (percaya) Yesus telah datang sebagai manusia (4:3). Mereka ini kontras dengan orang-orang yang mengakui bahwa Yesus telah datang sebagai manusia (dalam daging; 4:2). Antikristus jelas tidak berasal dari Allah karena menolak fakta dan kebenaran bahwa Yesus Kristus telah lahir sebagai manusia di Bethlehem dan hidup sebagai manusia seutuhnya. Ajaran yang menyangkal bahwa Yesus telah datang sebagai manusia (dalam daging) dikenal sebagai doketisme, yang menanggap bahwa status daging (manusia) adalah jahat dan berdosa sehingga tidak mungkin Allah yang kudus dan tidak berdosa mungkin sampai berinkarnasi sebagai manusia dalam daging. Seperti sebelumnya, dalam konteks awalnya, antikristus adalah kelompok orang-orang yang berasal dari jemaat Kristen sendiri yang karena dipengaruhi oleh ajaran sesat kemudian berubah pandangannya mengenai Kristus, dari percaya kepada Kristus dengan iman yang benar kepada menyangkal bahwa Yesus telah datang sebagai manusia (doketisme)

Kebenaran mengenai siapakah Yesus itu sangat hakiki (mendasar). Ini berkaitan dengan “hidup kekal” (2:25). Siapa yang tidak menerima pengajaran dasar mengenai Yesus ini tidak mendapat bagian dalam hidup kekal yang dijanjikan. Mereka tidak mendapat bagian dalam Anak dan Bapa (Allah). Orang-orang seperti ini bukanlah orang Kristen yaitu pengikut Kristus karena mereka telah menolak kebenaran yang dasar tentang siapakah Yesus (natur Yesus). Namun, dalam kesemuanya itu, jemaat adalah orang-orang yang telah menerima pergurapan dari Yang Kudus karena mereka telah mengenal kebenarannya. Karena itu hendaklah mereka tetap tinggal di dalam kebenaran tersebut.