Hits: 171

Orang yang memiliki pengharapan dalam menjalani kehidupannya mempunyai sumber kekuatan yang memampukannya menghadapi segala tantangan. Alkitab dan khususnya bagian terakhir dari kitab Wahyu mengajarkan kepada kita tentang pengharapan yang dimiliki orang Kristen. Apa pengharapan terbesar umat Tuhan? Wahyu 22:12 mencatat Yesus mengatakan, “Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya.” Ada dua bagian dari ucapan Tuhan Yesus ini.

Pertama, Yesus mengatakan “Aku (Yesus) akan datang segera” (Why. 22:12a). Tuhan Yesus berjanji akan datang kembali. Ia akan datang kembali dengan cara yang sama seperti Dia naik ke surga (bdk. Kis. 1:9-11). Peristiwa kedatangan Yesus ini ditekankan sebagai “segera” (22:6, 7) dan waktunya sudah dekat (22:10). Walaupun hampir 2000 tahun telah berlalu tetapi masih belum digenapi dan sebagian orang bahkan sejak zaman Alkitab (2 Petrus) tidak lagi percaya, janji Tuhan Yesus ini pasti akan berlaku. Allah setia. Ia telah menunjukkan bahwa semua janji-Nya di masa lalu (mencakup kelahiran, kematian, dan kebangkitan Yesus) telah digenapi. Karena itu, atas dasar ini, kita dapat menyakini bahwa janji terakhir tentang kedatangan Yesus kedua kali yang akan memperbarui dunia juga pasti akan digenapi. Berbahagialah mereka yang percaya dan menuruti perkataan Yesus (Why. 22:7). Dengan keyakinan ini, kehidupan kita sebagai umat Tuhan hari ini haruslah penuh gairah (vibrant) karena Yesus akan datang kembali untuk memberikan kepada kita berkat-berkat kekalnya

Kedua, Yesus melanjutkan, “Aku akan membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya” (Why. 22:12b). Kedatangan Yesus menjadi pengharapan terbesar orang Kristen karena kedatangan Yesus adalah untuk membalaskan (memberikan upah atau menjatuhkan penghukuman) kepada setiap orang menurut perbuatannya. Pada masa terakhir nanti, akan ada dua penghakiman: penghakiman untuk orang-orang yang tidak percaya dan penghakiman untuk orang percaya. Orang-orang yang tidak percaya kepada Yesus dan berbuat jahat menganiaya jemaat-Nya akan mendapatkan penghukuman kekal. Sebaliknya, orang percaya akan dihakimi berdasarkan perbuatan mereka yang baik dan benar. Ini tidak berarti bahwa mereka akan mendapatkan keselamatan berdasarkan perbuatan. Keselamatan tetap berdasarkan pada iman kepada Yesus, sang Anak Domba. Iman kepada Kristus membawa sikap hidup yang baik di antara orang-orang percaya: kasih, kesetiaan kepada Allah, ketekunan dalam penganiayaan, dan juga pelayanan bagi Tuhan dan sesama (Why. 22:14 “membasuh jubahnya” yang menandakan tindakan bersifat terus menerus dalam hal pertobatan dari tindakan dosa). Bagi jemaat penerima surat Wahyu, secara khusus kedatangan Yesus berarti Ia akan meniadakan penderitaan yang mereka sedang alami karena penganiayaan dari pemerintah Romawi saat itu karena memilih tetap setia kepada Allah dan Tuhan Yesus serta tidak mau menuruti perintah kaisar untuk menyembah kaisar sebagai allah.

Kedatangan Yesus dimengerti juga sebagai Allah yang “sedang menjadikan segala sesuatu baru” (Why. 21:5), yaitu Yesus sedang mewujudkan langit dan bumi yang baru. Seharusnya ada penekanan “sedang” (seperti dalam ESV “I am making all things new”). Kedatangan Yesus adalah untuk memperbaiki dunia yang kacau karena dosa. Inilah pengharapan terbesar bagi orang Kristen. Pemahaman ini mengajarkan kita bahwa meskipun kehidupan dunia ini  banyak rusak karena dosa sehingga seolah-olah kegelapan telah menguasai sepenuhnya, sesungguhnya tetap ada terang karena Allah dalam Yesus telah memulai pekerjaan dan sedang terus mengerjakan upaya restorasi sehingga pada puncaknya semua hal akan menjadi baru dan baik. Sebenarnya pengharapan seperti ini bukan hanya terbatas untuk kita yang sudah percaya tetapi juga bagi semua orang di dalam dunia ini. Kita dapat menyebarkan terang pengharapan ini kepada orang-orang di sekitar kita sehingga mereka juga dapat melihat adanya terang di tengah kegelapan hidup mereka. Kita bisa memulai dengan tindakan-tindakan yang kecil yang dapat menumbuhkan pengharapan bagi mereka. Perhatikan perkataan bishop Desmon Tutu: “PENGHARAPAN berarti mampu melihat bahwa ada terang meskipun di tengah kegelapan”

Hidup yang memiliki pengharapan akan kedatangan Yesus adalah hidup yang indah. Karena itu biarlah hidup sebagai orang percaya diarahkan oleh kerinduan pada pengharapan terbesar yaitu Yesus akan datang kedua kali. Renungan: Hidup umat Tuhan adalah hidup yang bergairah karena memiliki pengharapan terbesar bahwa Tuhan kita Yesus Kristus akan datang kembali untuk kita, umat-Nya dikasihi-Nya.